JAKARTA, HOLOPIS.COM Brigadir Sony Limbong, seorang bintara polisi yang ditendang dan dipukuli oleh Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar malah minta maaf karena mengunggah video penganiayaannya ke grup WhatsApp sehingga menjadi viral.

Gara-gara video itu tersebar luas dan diketahui khalayak, Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar pun akhirnya dinonaktifkan dari jabatannya.

“Selamat malam komandan, senior, dan rekan-rekan. Terkhusus untuk Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar, saya memohon maaf atas video yang beredar di media sosial. Karena pada saat mengupload video tersebut tidak berpikir dengan jernih dengan kejadian beredarnya video tersebut saya sangat menyesal,” ujar Brigadir Sony yang dikutip Holopis.com dari akun Instagram @andreli48, Rabu (27/10).

Dia membenarkan bahwa sebab adanya pemukulan itu karena ia tidak melaksanakan perintah atasannya.

“Saya membenarkan bahwa tidak melaksakan perintah pimpinan. Setelah kejadian tersebut (penganiayaan) saya langsung menghadap Bapak Kapolres Nunukan untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan,” tambahnya.

Sony menegaskan, permohonan maafnya itu merupakan inisiatif sendiri tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

“Permohonan maaf ini tidak ada unsur paksaan dari siapapun. Sekali lagi, komandan, mohon izin saya memohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan yang telah saya lakukan. Demikian komandan, terima kasih,” ucapnya.

Sebelumnya viral sebuah video yang memperlihatkan Kapolres Nunukan menendang dan memukuli Brigadir Sony.

Kejadian berlangsung di acara puncak Hari Kesatuan Grerak Bhayangkari secara zoom meeting dengan Mabes Polri dan Polda Kaltara. Namun terjadi gangguan jaringan. SL yang bertugas di bagian IT tidak ada dan sulit dihubungi.

Insiden itu membuat Saiful marah sehingga memukuli Sony ketika bintara itu datang. Rekaman video kemudian diunggah Sony di grup TIK Polda Kaltara sehingga menjadi viral.