JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pemerintah mengkhawatirkan tiga hal pokok yang menjadi potensi peningkatan kasus harian Covid-19 di 105 Kabupaten/Kota di Indonesia.
Presiden Jokowi mengungkapkan, tiga hal yang berpengaruh pada tren kenaikan kasus tersebut masalahnya pertama yakni relaksasi yang terlalu cepat dan tidak melalui tahapan-tahapan.
Kedua, protokol kesehatan yang tidak disiplin lagi, misalnya kebijakan lepas masker di sejumlah negara. Ketiga, pembelajaran tatap muka di sekolah.
“Hati-hati juga mengenai sekolah, yaitu pembelajaran tatap muka. Tiga hal ini agar kita semuanya hati-hati,” kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para kepala daerah se-Indonesia secara virtual di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (25/10).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menekankan, protokol kesehatan di sekolah harus dijalankan secara disiplin dan ketat terutama di sejumlah area seperti kantin dan tempat parkir. Para kepala daerah dan seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pun dituntut untuk turut mengingatkan pihak sekolah.
“Kita juga perlu pengawasan lapangan. Manajemen pengawasan lapangan ini sangat diperlukan sehingga kejadian-kejadian yang ada di negara lain tidak terjadi di sini. Saya berharap agar pembelajaran tatap muka terus didorong, tetapi juga percepatan vaksinasi terhadap anak-anak kita, murid-murid kita juga dipercepat. Pendidikan yang tetap berkualitas harus kita hadirkan di tengah-tengah anak didik kita,” tegasnya.
Kader PDIP itu juga berharap agar kenaikan yang masih dalam skala kecil tersebut tidak disepelekan begitu saja oleh para kepala daerah. Harus ada pengawasan yang tetap ketat sama seperti gelombang kedua yang lalu.
“Meskipun kecil merangkak naik, tetap harus diwaspadai. Artinya apa? Kenaikan itu ada meskipun kecil. Oleh sebab itu, saya minta Gubernur, Pangdam, Kapolda mengingatkan kepada Bupati, Wali Kota, kepada Kapolres dan juga Dandim, Danrem agar tetap meningkatkan kewaspadaan, memperkuat tracing dan testing, dan juga tes betul-betul kontak eratnya dengan siapa,” perintahnya.