Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024

Muhammadiyah Anggap Gus Yaqut Radikal

JAKARTA, HOLOPIS.COMPengurus Pusat Muhammadiyah ikut ambil sikap terhadap statemen Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut, bahwa Kementerian Agama (Kemenag) adalah hadiah untuk Nahdlatul Ulama (NU).

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyayangkan statemen semacam itu. Ia menilai siapapun pejabat tinggi negara yang menyatakan bahwa narasi semacam itu adalah wujud dari radikalisme berpikir.

“Semisal elite negeri yang menyatakan suatu Kementerian Negara lahir diperuntukkan golongan tertentu dan karenanya layak dikuasai oleh kelompoknya. Suatu narasi radikal yang menunjukkan rendahnya penghayatan keindonesiaan,” kata Haedar dalam keterangannya dikutip oleh Holopis.com, Senin (25/10).

Menurut Haedar Nashir, seharusnya seluruh pejabat tinggi negara di Indonesia memiliki pemikiran yang dewasa di dalam melihat konstruksi berbangsa dan bernegara. Apalagi, Indonesia sudah merdeka sejak 76 tahun lalu. Sangat tidak etis ketika narasi dan sikap kurang dewasa muncul dari elite negara.

“Inilah ironi keindonesiaan. Suatu ironi bernegara yang sejatinya berlawanan arus dengan gempita Aku Pancasila, Aku Indonesia, Aku Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI harga mati,” tegasnya.

Statemen Gus Yaqut semacam itu menunjukkan bahwa Indonesia sebenarnya masih milik eksklusif satu dua kelompok saja, belum menjadi milik bangsa Indonesia secara keseluruhan.

“Ironi sebagai bukti Indonesia ternyata belum menjadi milik semua,” sambung kiai Haedar.

Perlu diketahui, bahwa Gus Yaqut dalam webinar yang bertajuk Santri Membangun Negeri dalam Sudut Pandang Politik, Ekonomi, Budaya dan Revolusi Teknologi yang disiarkan langsung oleh TVNU, ia menyebut bahwa Kementerian Agama adalah hadiah negara untuk NU.

“Kementerian Agama adalah hadiah negara untuk NU (Nahdlatul Ulama). bukan untuk umat Islam secara umum, spesifik NU. Jadi wajar kalo sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag untuk NU,” kata Yaqut.

Adik dari KH Yahya Cholil Staquf tersebut memberikan pernyataan itu berawal dari cerita soal staf-nya yang menyebut bahwa Kementerian Agama adalah hadiah negara untuk Umat Islam di Indonesia.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Viral Tren ‘Gak Bisa Yura’ Bikin Netizen Dapat Momen Curcol

Baru-baru ini, bagian reff dari lagu "Risalah Hati" sering digunakan sebagai latar musik video TikTok untuk tren "gak bisa Yura".

Susunan Skuad Arsenal vs Manchester United di Laga Praseason

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Pertandingan sengit antara Arsenal vs Manchester...

Dompet Dhuafa Sukses Tebar Hewan Kurban 1444 H, Sasar 1,7 Juta Lebih Penerima Manfaat

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Ketua Panitia Tebar Hewan Kurban...
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru