yandex
Jumat, 10 Januari 2025

Muhammadiyah Anggap Gus Yaqut Radikal

JAKARTA, HOLOPIS.COMPengurus Pusat Muhammadiyah ikut ambil sikap terhadap statemen Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut, bahwa Kementerian Agama (Kemenag) adalah hadiah untuk Nahdlatul Ulama (NU).

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyayangkan statemen semacam itu. Ia menilai siapapun pejabat tinggi negara yang menyatakan bahwa narasi semacam itu adalah wujud dari radikalisme berpikir.

“Semisal elite negeri yang menyatakan suatu Kementerian Negara lahir diperuntukkan golongan tertentu dan karenanya layak dikuasai oleh kelompoknya. Suatu narasi radikal yang menunjukkan rendahnya penghayatan keindonesiaan,” kata Haedar dalam keterangannya dikutip oleh Holopis.com, Senin (25/10).

Menurut Haedar Nashir, seharusnya seluruh pejabat tinggi negara di Indonesia memiliki pemikiran yang dewasa di dalam melihat konstruksi berbangsa dan bernegara. Apalagi, Indonesia sudah merdeka sejak 76 tahun lalu. Sangat tidak etis ketika narasi dan sikap kurang dewasa muncul dari elite negara.

“Inilah ironi keindonesiaan. Suatu ironi bernegara yang sejatinya berlawanan arus dengan gempita Aku Pancasila, Aku Indonesia, Aku Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI harga mati,” tegasnya.

Statemen Gus Yaqut semacam itu menunjukkan bahwa Indonesia sebenarnya masih milik eksklusif satu dua kelompok saja, belum menjadi milik bangsa Indonesia secara keseluruhan.

“Ironi sebagai bukti Indonesia ternyata belum menjadi milik semua,” sambung kiai Haedar.

Perlu diketahui, bahwa Gus Yaqut dalam webinar yang bertajuk Santri Membangun Negeri dalam Sudut Pandang Politik, Ekonomi, Budaya dan Revolusi Teknologi yang disiarkan langsung oleh TVNU, ia menyebut bahwa Kementerian Agama adalah hadiah negara untuk NU.

“Kementerian Agama adalah hadiah negara untuk NU (Nahdlatul Ulama). bukan untuk umat Islam secara umum, spesifik NU. Jadi wajar kalo sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag untuk NU,” kata Yaqut.

Adik dari KH Yahya Cholil Staquf tersebut memberikan pernyataan itu berawal dari cerita soal staf-nya yang menyebut bahwa Kementerian Agama adalah hadiah negara untuk Umat Islam di Indonesia.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral