JAKARTA, HOLOPIS.COM Polemik statemen Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqu Cholil Qoumas yang menyebut bahwa Kemenag adalah hadiah Negara kepada Nahdlatul Ulama (NU) masih terus bergulir. Bahkan desakan agar Ketua Umum GP Ansor itu mundur dari jabatannya pun masih mencuat.

Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Abdul Muti mengunggah konten tentang obat keselo lidah. Menurutnya, mengobati keseleo lidah tidak boleh diurut apalagi dipakai minyak gosong seperti yang terjadi pada keseloi bagian tubuh lainnya.

“Keseleo lidah atau salah ucap. Obatnya jangan diurut. Masalahnya jadi silang sengkarut. Jangan pula dioles obat gosok. Makin digosok, makin panas,” kata kiai Mu’ti, Senin (26/10).

Ada 4 (empat) cara yang paling ampuh untuk mengobati keseleo lidah atau salah ucap. Yakni meminta maaf dan mau mengakui kesalahannya.

“Akui saja kalau memang salah ucap. Minta maaf atas khilaf dan salah ucap,” tuturnya.

Selanjutnya, seseorang yang mengalami keseleo lidah sebaiknya mau mengintrospeksi diri dan mulai berbenah diri.

“Belajar untuk meningkatkan kualitas ilmu dan berhati-hati sebelum berucap. Baik internal atau eksternal kominitas, bicaralah dengan bijak,” sambungnya.

Perlu diketahui, bahwa di acara webinar internasional dengan tema Sudut Pandang Politik, Ekonomi, Budaya dan Revolusi Teknologi yang digelar oleh rabithah ma’ahid islamiyah dan disiarkan secara live streaming di channel TV NU, Gus Yaqut menegaskan bahwa Kemenag adalah hadiah khusus dan spesifik dari negara kepada NU.

Dasarnya karena negara memberikan terima kasih karena mau legowo menghapus 7 kata di dalam Piagam Jakarta.

Bahkan Gus Yaqut menyebut, wajar ketika kalangan Nahdliyyin mengambil manfaat sebesar-besarnya di dalam Kementerian yang mengurusi persoalan agama di Republik Indonesia itu.

Sayangnya, statemen Gus Yaqut ini menuai protes dari berbagai kalangan. Bahkan desakan untuk membubarkan Kementerian Agama hingga Gus Yaqut mundur dari jabatannya terus bergulir. Hal ini terlihat dengan keberadaan hastag #PecatYaqut bertengger di lima besar trending topic di Twitter.

Namun alih-alih merespon protes kalangan masyarakat itu, Gus Yaqut malah membela diri. Ia mengatakan bahwa statemennya di acara tersebut wajar-wajar saja. Bahkan ia mengaku tidak tahu jika videonya itu bakal disiarkan ke publik dan digoreng oleh pihak lain.

“Memberi semangat itu wajar. Itu forum internal. Dan memang saya juga tidak tahu sampai keluar lalu digoreng ke publik. Itu forum internal, konteksnya untuk menyemangati,” kilahnya.