Selasa, 17 September 2024
Selasa, 17 September 2024

Alergi Obat? Ini Cara Mengatasinya

JAKARTA, HOLOPIS.COM – Alergi pada obat dapat menimbulkan beragam gejala, mulai dari gejala ringan hingga berat. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui cara mengatasi alergi obat yang tepat agar gejala yang muncul dapat segera teratasi. Lalu kita terhindar dari kondisi yang dapat berakibat fatal, seperti syok anafilaktik.

Setiap obat memiliki efek samping, salah satunya yaitu alergi. Orang yang memiliki alergi obat, gejala yang ditimbulkan biasanya berjalan sangat cepat atau bisa secara perlahan dalam waktu yang lama sejak penggunaan obat tersebut.

Reaksi alergi obat ringan biasanya muncul gejala seperti ruam, gatal pada kulit, pembengkakan bawah bibir dan wajah, sakit perut, lalu diare.

Namun, reaksi alergi obat terkadang bisa parah dan menimbulkan gejala yang berat, seperti sesak napas, lemas, dan penurunan kesadaran atau pingsan. Kondisi ini disebut dengan syok anafilaktik. Setiap kasus tertentu, reaksi obat juga bisa menimbulkan kondisi yang di sebut dengan sindrom Stevens Johnson atau Nekrolisis Epidermal Toksik.

Dilansir dari alodokter, Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, saat terjadi alergi pada obat, yaitu :

  • Mengenali Pemicu Alergi

Ini adalah langkah penting untuk mengatasi alergi obat jika kita mengalaminya dan pencegahan kita terhadap reaksi alergi yang mungkin muncul dikemudian hari.

Hampir semua obat memang berisiko dan menimbulkan reaksi alergi. Namun, ada beberapa jenis obat yang lebih sering memicu reaksi alergi, antara lain Antibiotik (penisilin dan sulfa), Obat anti kejang atau antikonvulsan, Obat anti nyeri (aspirin, ibuprofen, asam mefenamat, dan metamizole), Obat-obatan anti malaria (klorokuin), Obat kemoterapi, Obat bius atau anastesi, dan Obat asam urat alopurinol.

  • Hentikan Penggunaan Obat Pemicu Alergi

Setelah mengetahui obat apa yang jadi pemicu alergi, segeralah hentikan pemakaian obat tersebut dan disarankan untuk tidak digunakan kembali di kemudian hari.

Jika kita tidak yakin dengan obat yang jadi pemicu alergi, cobalah untuk mengingat dan mencatat kembali semua obat-obatan dan suplemen yang telah dikonsumsi dalam jangka waktu 24-48 jam terakhir.

Setelah itu, berkonsultasi lah ke dokter dan membawa catatan tersebut agar dokter dapat membantu mengidentifikasi obat mana yang jadi pemicu reaksi alergi di tubuh.

  • Melakukan Perawatan

Jika gejala yang ditimbulkan tergolong ringan, sebaiknya lakukan terlebih dahulu dengan berbagai cara di rumah, seperti mandi air dingin, memberikan kompres dingin atau mengoleskan lotion anti gatal pada kulit atau area tubuh yang terasa gatal atau yang muncul ruam, dan yang terakhir konsumsi lah obat antihistamin.

  • Mengkonsumsi Obat Pereda Alergi

Reaksi yang ditimbulkan dari alergi obat biasanya berbeda-beda, ada yang ringan dan ada yang berat. Pada umumnya reaksi alergi yang ringan bisa mereda dengan sendirinya dalam waktu beberapa jam atau beberapa hari. Kondisi ini pun juga bisa diatasi dengan pengobatan di rumah.

Akan tetapi, jika gejala yang ditimbulkan terbilang parah atau tak kunjung menghilang, segeralah ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

Dalam kasus ini, biasanya dokter memberikan resep obat-obatan yang bisa mengatasi alergi, yaitu memberikan Obat antihistamin (obat ini dipergunakan untuk alergi yang ringan hingga sedang atau bahkan alergi yang menimbulkan gatal dan ruam yang parah), yang kedua memberikan Obat kortikosteroid (obat ini untuk meredakan peradangan yang terjadi akibat alergi), lalu biasanya diberikan juga Obat bronkodilator (obat ini dipergunakan untuk melebarkan saluran pernapasan sehingga bernapas akan lebih mudah), dan yang terakhir biasa dokter memberikan suntikan epinephrine (suntikan ini diberikan apabila alergi sudah digolongkan alergi yang parah).

  • Terapi Desensitisasi

Terapi ini dilakukan apabila alergi terhadap obat-obatan tertentu. Terapi ini bertujuan untuk mengurangi risiko gelaja alergi kambuh kembali di kemudian hari.

Terapi ini dilakukan dengan cara memberikan obat atau zat pemicu alergi ke dalam tubuh dengan jumlah kecil, lalu dosisnya ditingkatkan secara bertahap hingga tubuh penderita dapat mengenal dan menoleransi obat tersebut.

Itulah beberapa tips yang bisa dilakukan apabila mengalami alergi obat. Jika mengalami kejadian tersebut, cobalah untuk tidak panik dan segeralah hentikan semua Obat-obatan yang dikonsumsi, apabila tak kunjung sembuh segeralah hubungi dokter agar dapat penanganan secara cepat dan tepat.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Ingat Buah Ciplukan? Ini Loh Manfaatnya Bagi Kesehatan

Buah ciplukan, yang juga dikenal dengan nama ilmiahnya Physalis angulata, adalah buah kecil yang berasal dari tanaman dalam keluarga Solanaceae.

Jangan Sembarangan! Ini Waktu Ideal Ngopi

Kafein yang merupakan senyawa utama dalam kopi, teh, dan minuman energi, adalah salah satu stimulan yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Kafein dikenal karena kemampuannya untuk meningkatkan kewaspadaan dan energi.

Kemenkes Bakal Vaksinasi Mpox

WHO dan BPOM sepakat akan memberikan vaksinasi cacar ,monyet atau Mpox di Indonesia.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru