JAKARTA, HOLOPIS.COMKoordinator Pusat Aliansi Badan Eksekutif Nusantara (BEMNUS) Eko Pratama ikut memberikan kritikan di momentum 2 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Maruf Amin.

Menurut Eko, ada salah satu kementerian yang perlu disorot secara tajam di momentum 2 tahun Kabinet Indonesia Maju tersebut, pertama yakni Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Alasan mengapa kementerian ini perlu disorot karena terus memburuknya kondisi keuangan perusahaan-perusahaan plat merah.

“Untuk kementerian BUMN di bawah pimpinan Erick Thohir saat ini kami rasa cukup konyol. Pasalnya bukan untung yang didapat, malah kerugian terus membengkak,” kata Eko dalam keterangannya, Kamis (21/10).

Kondisi ini menurut Eko diperburuk dengan adanya pejabat plat merah merangkap jabatan.

“BEM Nusantara mengimbau adanya proses transformasi yang jelas dan konkrit. BUMN mestinya perhatian pada internalnya yang banyak dihuni pemegang jabatan ganda,” ujarnya.

Selain itu, Eko juga menyentil Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Menurutnya, kementerian ini tidak serius dalam program vaksinasi Covid-19.

“Ada pula kementerian Kesehatan yang dipimpin Budi Gunadi Sadikin terang tidak serius untuk pemerataan vaksinasi. Kemenkes seolah menjadikan tolok ukur angka penurunan Covid-19 sebagai keberhasilan. Padahal di lapangan masih banyak yang belum melakukan vaksin,” tandas Eko.

Kemudian, Presiden Mahasiswa dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) tersebut meminta agar promosi vaksinasi terus digencarkan. Termasuk memperkuat tenaga kesehatan dengan menambah jumlah nakes yang ada.

“Kami mengharap proses vaksinasi yang masif. Untuk promosi vaksin memang perlu melibatkan semua pihak. Tapi untuk vaksinasinya sendiri Kemenkes harus memperkuat tenaga, fasilitas dan penunjang kesehatan sendiri,” tambahnya.

BEM NUS
Koordinator Pusat BEM Nusantara. [foto : Istimewa]

Yang terakhir adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi (Kemendikbud Ristek). Bagi Eko, perlu ada restrukturisasi di tubuh kementerian yang saat ini dipimpin oleh Nadiem Anwar Makarim itu.

Termasuk juga persoalan tujuan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Ia ingin agar Kemendikbud Ristek terbuka dan jujur secara rinci terkait dengan program tersebut.

“Untuk dunia pendidikan sendiri, mas Menteri Nadiem Makarim memang perlu untuk segera restrukturisasi kementerian. Perjelas kembali orientasi dan tujuan dari program MBKM yang semestinya bisa meningkatkan kualitas pendidikan,” tutur Eko.

Lebih lanjut, ia pun meminta agar Kemendikbud Ristek segera mengembalikan program pembelajaran tatap muka. Apalagi di situasi pandemi Covid-19 yang terus melandai dan mulai bisa ditangani dengan baik.

“Kemdikbud Ristek segera serius untuk melakukan pembelajaran tatap muka dengan kondisi yang sudah sangat memungkinkan ini,” imbuhnya.