yandex
Kamis, 9 Januari 2025

Latvia Siap Lakukan Lockdown Demi Perlambat Angka COVID-19

JAKARTA, HOLOPIS.COM – Republik Latvia mengumumkan bahwa mereka akan menerapkan kebijakan lockdown mulai 21 Oktober hingga 15 November mendatang.

Pemerintah Republik Latvia mengambil opsi ini bertujuan untuk memperlambat lonjakan infeksi di salah satu negara bagian dari Uni Eropa yang tidak melakukan vaksinisasi ini.

Perdana Menteri Latvia, Krisjanis Karins mengatakan, bahwa sistem kesehatan sat ini menag sedang dalam kondisi bahaya, dan jalan keluarnya hanya memberikan vaksinasi secara menyeluruh kepada masyarakat.

“Sistem kesehatan kita sedang dalam bahaya dan satu-satunya jalan keluar dari masalah tersebut adalah dengan memberikan vaksinasi,” kata Karins hari ini.

Hanya 54% orang dewasa di Latvia yang telah diberikan vaksinisasi penuh, namun angka ini jauh dari rata-rata Uni Eropa sebesar 74%. Sehingga kebijakan lockdown ini perlu diambil pemerintah Latvia.

“Saya minta maaf kepada yang sudah divaksinasi,” kata Karins saat mengumumkan bahwa toko, restoran, sekolah dan hiburan akan ditutup. Hanya mmembuka layanan penting yang tersedia dan jam malam diberlakukan mulai jam 8 malam sampai jam 5 pagi.

Hanya perusahaan yang penting, konstruksi dan pekerjaan penting yang diizinkan untuk beroperasi.

Salah satu dari dua rumah sakit Riga terbesar mulai memasang tempat tidur darurat untuk pasien COVID-19 di atriumnya untuk mengatasi kelonjakan pasien masuk.

Karins menjelaskan tidak ada batasan untuk perjalanan karena tingkatan infeksinya tidak terlihat di tempat lain.

“Tidak ada pembatasan perjalanan karena tingkat infeksi di tempat lain jauh lebih rendah dan tidak terlihat risiko yang berlangsung,” terangnya.

Menurut otoritas kesehatan setempat, Kasus baru di Latvia meningkat 49% dalam minggu ke minggu. Bahkan saat ini, pemerintahan Latvia terpaksa membatalkan sebagian besar operasi rumah sakit yang sudah direncanakan minggu lalu di tengah meningkatnya kebutuhan tempat tidur dan staf saat kasus COVID-19 juga meningkat.

Latvia melaporkan jumlah infeksi terburuk kedua di UE, setelah Lithuania. Dalam dua minggu hingga 10 Oktober lalu, sudah masuk 864 kasus per 10.000 orang.

Presiden Latvia Egils Levits juga telah dinyatakan positif pada minggu lalu. Kemudian Presiden Finlandia Sauli Niinisto juga harus menjalankan karantina setelah melakukan makan bersama sehari sebelum Levits dinyatakan positif.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral