JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pemimpin kelompok pemberontak negara islam Provinsi Afrika Barat (ISWAP) Abu Musab al-Barnawi dilaporkan tewas.

Jendra Tertinggi Nigeria menjelaskan bahwa ISWAP telah berperang dengan angkatan bersenjata Nigeria selama 12 tahun. ISWAP ialah kelompok pemberontak Boko Haram.

Konflik yang terjadi antara pemberontak dengan angkatan bersenjata Nigeria, telah menwaskan 300.000 orang dan jutaan orang yang bergantung pada bantuan. konflik tersebut telah menyebar hingga negara tetangga, Chad dan Kamerun.

“saya secara otoritas dapat mengkonfirmasi kepada kalian bahwa Abu Musab telah meninggal,” kata Kepala Staf Pertahanan Lucky Irabor kepada wartawan di Villa Kepresidenan Abuja.

Seorang ahli kelompok pemberontak dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis Vincent Foucher, mengatakan bahwa al-Barnawi sudah terluka sejak Agustus dalam pemberontakkan melawan pejuang Boko Haram yang kemudian meninggal pada bulan lalu.

Ia juga menegaskan bahwa sulit mendapatkan infoemasi yang valid, tetapi laporan kematian al Barnawi tampaknya masuk akal, karena pemimpin ISWAP telah mengeluarkan sejumlah rekaman audio yang panjang pada bulan Mei dan Juni tetapi telah benar-benar sunyi sejak bulan Agustus.

Al-Barnawi, seorang pemimpin ketiga kelompok pemberontak islam di Afrika Barat yang sudah tewas pada tahun ini, setelah Abu Bakar Shekau dari Boko Haram pada bulan Mei dan Adnan Abu Walid al-Sahrawi dari Negara Islam di Sahara Besar (ISGS) pada bulan Agustus lalu.

Sejak Kematian Shekau, ribuan pejuang Boko Haram telah menyerah kepada angkatan bersenjara Nigeria. Namun, Foucher mengatakan kemarian al-Barnawi tidak mungkin memiliki dampak yang sama pada ISWAP karena kelompok itu telah melewati perubahan kepemimpinan.

Sebenarnya al-Barnawi telah mengundurkan diri antara 2019 dan 2021. Pada saat itu, kepemimpinan sempat diganti oleh yang lainnya sekitar dua sampai tiga kali selama periode tersebut.

“situasi kedua kelompok sangat berbeda saat itu,” kata Foucher. Foucher juga menambahkan bahwa Shekau adalah pemimpin otoktratis dari organisasi yang berpusat disekitarnya.

Mengenal al-Barnawi 

Al-Barnawi adalah putra pendiri Boko Haram Muhammad Yusuf, yang juga dibunuh oleh polisi pada tahun 2009 merupakan salah satu pemicu kelompok itu untuk melancarkan pemberontakan skala penuh di timur laut Nigeria.

Setelah kematian Yusuf, Shekau mengambil alih kepemimpinan Boko Haram. Saat kepemimpinannya, ia melalukan beberapa kampanye, seperti pengeboman, pembunuhan, hingga penculikkan massal.

Tahun 2014, kelompok ini menjadi terkenal di seluruh dunia setelah menculik 270 gadis dari sekolah mereka masing-masing di Kota Chibok.

Pada tahun 2015, Shekau berjanji setia kepada ISIS, tetapi pada tahun berikutnya ISIS menyebut al-Barnawi sebagai pemimpinnya di Afrika Barat.

Pada saat itu Shekau menolak penurunan pangkatnya dan keduanya berpisah, dengan al-Barnawi memindahkan para pejuang ISWAP-nya ke tepi Danau Chad, di mana mereka menjadi pemberontak yang dominan.

Pada bulan Juni 2021, al-Barnawi mengumumkan dalam rekaman audio bahwa Shekau telah meninggal pada bulan Mei setelah meledakkan alat peledak saat ia dikejar oleh pejuang ISWAP setelah pertempuran.

Pada tahun-tahun sebelumnya, pihak berwenang Nigeria secara terus menerus keliru mengumumkan kematian Shekau.

Prancis juga telah mengumumkan bahwa pasukkanya telah membunuh pimpinan ISGS al-Sahrawi pada bulan lalu. ISGS ialah afiliasi ISIS yang berada di Sahel, dibawah Gurun Sahara yang meliputi negara-negara seperti Mali, Niger, dan Burkina Faso.

Sebenarnya ada tingkat koordinasi antara ISWAP dan ISGS yang tidak jelas, tetapi ada tanda-tanda peningkatan kontak antara kedua cabang dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena militan ISGS memperluas pengaruh mereka di Niger selatan.