JAKARTA, HOLOPIS.COM – Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyinggung korps Bhayangkara yang melakukan aksi kekerasan kepada Mahasiswa.
Apalagi kekerasan itu dilakukan dalam penanganan para demonstran saat menyampaikan aspirasinya di depan kantor Bupati Tangerang pada hari Rabu (13/10) kemarin.
Menurut Mu’ti, sikap aparat keamanan seperti itu tidak akan menyelesaikan masalah.
“Walaupun secara fisik tidak ada masalah, cara-cara kekerasan tidak bisa menjadi jalan penyelesaian masalah,” kata Abdul Mu’ti, Kamis (14/10).
Perlu diketahui, seorang Mahasiswa bernama Muhammad Fariz Amirullah (21) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin dipiting lehernya dan dibanting oleh anggota Brimob dari Polres Metro Tangerang Kota bernama Brigadir NP.
Aksi kekerasan Brigadir NP ini dilakukan saat Polri melakukan pembubaran paksa aksi unjuk rasa Mahasiswa dari komunitas Himpunan Mahasiswa Tangerang (HIMATA). Para Mahasiswa tersebut berunjuk rasa di depan gedung kantor Bupati Tangerang dalam rangka peringatan HUT Kabupaten Tangerang ke 389 tahun.
Usai insiden tersebut, Fariz Amirullah yang juga koordinator lapangan (koorlap) aksi HIMATA ikut diangkut ke truk polisi dan dibawa ke Polres Metro Tangerang Kota. Fariza juga dibawa ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Mulia untuk melakukan pemeriksaan medis, termasuk rongent thorax.
Kapolres Metro Tangerang Kota hingga Kapolda Banten pun menyampaikan permohonan maaf kepada Fariz dan keluarganya atas tingkah anggotanya yang berlaku terlalu berlebihan itu.
Bahkan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri dan Polda Banten tengah memproses Brigadir NP.
Antara Fariz dan Brigadir NP sudah dipertemukan dan keduanya saling berpelukan untuk saling memaafkan. Akan tetapi, Fariz menegaskan bahwa insiden penganiayaan yang ia alami tak akan pernah dilupakan.
“Melihat permintaan maaf yang disampaikan oleh oknum kepolisian tentu saya sebagai sesama manusia menerima permohonan maaf tersebut tetapi kejadian tersebut tentu saya tidak akan lupa,” kata Faris.
Faris berharap pihak kepolisian melakukan tindakan tegas terhadap Brigadir NP yang sudah membantingnya.
“Saya berharap kepada pihak kepolisian untuk melakukan tindakan tegas terhadap oknum kepolisian,” jelasnya.
Kapolda Banten Janji Tindak Tegas
Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto Adi Nugroho telah bertemu dengan M Faris dan orang tuanya. Rudy menyampaikan permohonan maaf dan berjanji akan menindak tegas polisi itu.
“Atas nama Polda Banten, saya meminta maaf kepada adek Faris dan ayahanda yang mengalami tindakan kekerasan oleh oknum Polresta Tangerang pada saat pengamanan aksi unjuk rasa. Kami pastikan ada sanksi tegas terhadap oknum tersebut yang saat ini sedang dalam pemeriksaan oleh Divisi Propam Polri dan Bidpropam Polda Banten,” kata Rudy dalam keterangan yang didapat Humas Polda Banten, Rabu (13/10).
Setiap negara biasanya memiliki budaya masing-masing yang meriah dalam merayakan Hari Raya Natal, salah satunya…
Meskipun riasan terlihat cantik di pagi hari, bukan tidak mungkin riasan kembali kusam dan luntur…
Siapa sih yang berlum pernah nonton Home Alone? Hampir semua generasi milenial, pasti pernah menonton…
Saat membeli barang baru, tidak bisa dipungkiri kita memang menjadi senang dan ingin cepat-cepat pulang…
Home Alone 2: Lost in New York, dirilis pada tahun 1992, melanjutkan petualangan Kevin McCallister…
Ada yang berbeda pada perayaan natal keluarga Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara. Pada natal 2024…