JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI), Wahyu Bintang Saputra menyampaikan pendapatnya tentang bagaimana cara agar Indonesia bebas dari gerakan terorisme.
Menurutnya, pemerintah dan semua stakeholder harus bersama-sama memperkuat tiga komponen, yakni Pancasila sebagai ideologi da falsafah berbangsa dan bernegara, sekaligus memperkuat dua institusi negara yang fokus dalam penanggulangan terorisme, yakni Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) serta Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri.
“Menurut saya, ada tiga hal yang perlu diperkuat sebagai ikhtiar kita agar Indonesia bebas dari aksi terorisme. Tiga hal tersebut adalah memperkuat Pancasila, memperkuat BNPT dan memperkuat Densus 88,” kata Bintang kepada Holopis.com, Kamis (14/10).
Pertama, memperkuat Pancasila. Bintang mengatakan bahwa sebagai ideologi yang mempersatukan bangsa dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote, tentu aksi teror tidak dibenarkan dalam Pancasila.
Apalagi, Pancasila yang digali dari local wisdom dan semangat persatuan, menjadikan adab dan perilaku sebagai salah satu kebudayaan bangsa. Adab dan perilaku yang memanusiakan manusia.
Dalam hal ini kata Bintang, Pancasila jelas sangat menjunjung tinggi rasa kemanusiaan yang beradab seperti termaktub di dalam sila kedua Pancasila. Nilai-nilai kemanusiaan yang beradab diejawantahkan ke dalam sikap ketuhanan dan rasa persatuan.
“Nah, nilai-nilai Pancasila itu yang seharusnya diperkuat oleh mantan napiter agar mereka tidak lagi melakukan tindakan kembali. Tidak hanya mantan napiter, nilai-nilai Pancasila mesti dikuatkan oleh seluruh elemen bangsa. Salah satunya tentu dengan program deradikalisasi yang sudah dilakukan oleh BNPT,” jelasnya.
Kemudian yang kedua adalah memperkuat BNPT. Bintang menyebut, bahwa sebagai institusi yang dibentuk pemerintah khusus untuk memerangi terorisme, tentu posisi BNPT sangat vital.
BNPT lah yang menjadi ujung tombak, sehingga di dalam konteks penanggulangan dan pemberantasan terorisme, BNPT memang harus diperkuat. Cara memperkuat BNPT salah satunya adalah dengan memberikan wewenang yang lebih dalam memerangi terorisme.
“Bila perlu BNPT harus diberikan proteksi yang tinggi oleh pemerintah plus harus diberikan anggaran yang tinggi juga. Semua demi mencapai kinerja BNPT yang lebih baik lagi,” tuturnya.
Yang ketiga, memperkuat Densus 88. Aktivis Mahasiswa ini menilai, bahwa peran serta Densus 88 sebagai pasukan khusus kepolisian dalam melawan terorisme harus terus diperkuat. Bukan justru dibubarkan seperti wacana yang disampaikan oleh Anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon.
“Upaya memperkuat Densus 88 dapat dilakukan dengan menambah personel, memperluas tugas dan wewenang, serta meningkatkan anggaran,” tandasnya.
Ia yakin jika ketiga komponen yang disebutkannya ini benar-benar bisa diperkuta, maka kelompok teroris tidak akan bisa bergerak apalagi sampai melancarkan aksi terornya.
“Jika ketiga hal ini sudah dilakukan, maka teroris berpikir dua kali untuk melakukan aksinya. Tidak ada tempat untuk teroris di negeri Pancasila,” tegas Bintang.