Seorang saksi bernama Thomas Nilsen yang berada di dekat lokasi kejadian, mengaku kaget dan keluar dari rumahnya setelah mendengar suara ribut yang ia pikir adalah sebuah argumen.
“Saya pikir ada perang, suaranya sangat intens. Setelah itu saya mendengar suara teriakan yang sangat kencang. Sebuah teriakan yang bisa membakar jiwamu. Saya tidak akan pernah melupakannya. Saya beranggapan itu adalah teriakan kematian”, katanya dilansir dari NRK.
Konfrontasi antar petugas dan tersangka pun sempat terjadi saat ia berusaha untuk kabur dari lokasi kejadian.
Jumlah kematian dalam serangan tersebut merupakan jumlah terbanyak di Norwegia sejak tahun 2011, ketika seorang ekstrimis bernama Andres Behring Breivik membunuh 77 orang.