Jika buyer membutuhkan perpanjangan tempo pembayaran, mereka dapat memilih metode pembayaran BNPL yang disediakan oleh Paper.id yang dapat dilunasi di kemudian hari. Alih-alih membayar langsung atau satu minggu setelahnya, buyer bisa mendapatkan perpanjangan tempo hingga 30 hari.
Seiring dengan keadaan pandemi COVID-19 yang semakin membaik di tanah air, dampaknya masih tetap terasa baik secara positif maupun negatif. Menanggapi hal tersebut, CEO dan Co-Founder Paper.id,
Jeremy Limman mengatakan bahwa, “Kondisi pandemi saat ini memberikan kesempatan yang unik bagi kami untuk turut serta membantu menstabilkan keadaan UMKM dalam berbisnis sekaligus memberikan opsi lebih banyak untuk mengatasi masalah arus kas, baik secara finansial maupun operasional. Kedua solusi ini telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir.”
Paper.id telah menyalurkan pendanaan berbasis rantai pasok lebih dari 10 juta Dolar dan mengklaim bahwa tingkat pembayaran digital naik 3 kali lipat sejak peluncuran kedua produk tersebut.
Selagi faktur dan pembukuan gratis masih terus berkembang, Paper.id melihat percepatan tingkat pertumbuhan dan adopsi melalui produk-produk pendanaan dan pembayaran digital melengkapi trifecta dalam transaksi B2B: invoice atau dokumen bisnis, pembayaran dan pendanaan.
“Kami telah mengamati bahwa perusahaan yang menggunakan fasilitasi pendanaan, cenderung menggunakan pembayaran dan invoicing digital juga. Ini menjadi putaran positif yang memperkuat perusahaan sekaligus mentransformasikan dan mendigitalisasikan seluruh supply chain” ujar Yosia.
Jeremy Limman juga menambahkan bahwa, “Kami bersemangat melihat momentum ini dan melihat ke depan bahwa tidak hanya mengubah beberapa supply chain dari berbagai segmen, tapi juga memberdayakan banyak supplier dan buyer dengan opsi pembayaran dan pendanaan usaha yang mereka butuhkan”.