Isu Budaya dan politik juga kerap kali dijadikan kambing hitam atas penolakan masyarakat dalam menerima fakta yang tidak mereka inginkan terkait Covid-19, sehingga kerap kali masalah kesehatan masyarakat tambah parah.
Hal tersebut terlihat dari masih banyaknya masyarakat yang percaya hoaks terkait vaksin, obat-obatan yang tidak tepat, dan juga prokes yang diabaikan.
Psikolog Universitas Jayabaya Sri Mulyani Nasution mengatakan, butuh waktu lama untuk meyakinkan publik untuk dapat menerima bahwa kondisi psikologis memiliki peran yang besar dalam kesehatan fisik seseorang.
Ia juga mengatakan, pemerintah harus lebih banyak melibatkan profesional atau ilmuan lintas bidang yang memiliki keterkaitan dengan kesehatan ketika mengambil menetapkan kebijakan publik.
“Pemerintah harus lebih banyak melibatkan profesional atau ilmuan yang bergerak dalam keahlian tertentu untuk membantu pemerintah dalam mengambil sebuah kebijakan publik,” kata Sri Mulyani Nasution, saat dihubungi oleh Redaksi Holopis.com
Para penggemar film superhero sebentar lagi akan kembali dimanjakan dengan film Superman karya James Gunn…
FIBA merilis bahwa Indonesia masuk dalam daftar 4 besar negara di dunia yang masyarakatnya gandrung…
Pebalap senior Fitra Eri memberikan contoh yang baik bagi para orang tua. Pasalnya, ia tetap…
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli menegaskan bahwa meskipun kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mengalami kenaikan menjadi…
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan tentang penerapan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar…
Merayakan Natal biasanya melibatkan berbagai acara, mulai dari pertemuan keluarga hingga pesta. Dengan segala keseruan…