Sebagai tanda balas jasa, Singapura pun mengabadikan namanya dalam tiga hal. Pertama, sebuah masjid di Woodlands yang bernama Yusof Ishak. Kedua, Institut Kajian Asia Tenggara (ISEAS) di National University of Singapore (NUS) yang kini berganti nama menjadi ISEAS-Yusuf Ishak Insitute. Ketiga, NUS akan mencanangkan sebuah program pendanaan dan penganugerahan gelar profesor dalam bidang ilmu sosial dengan nama Yusof Ishak Professorship.
Yusof mendapat sebuah penghargaan bernama Darjah Kerabat Yang Amat Dihormati. Selain itu, Singapura juga mengabadikan dirinya dalam semua pecahan mata uang dolar Singapura dari sejak dulu dan bahkan hingga sekarang, Mulai dari pecahan, 2, 5, 10, 20, 50, 1.000, hingga 10.000 dolar Singapura.
Tak hanya warga Singapura yang bangga pernah dipimpin oleh manusia hebat dengan dedikasi tinggi untuk memajukan Singapura dan menjunjung erat nilai-nilai multi-kultural dan multi-etnis. Masyarakat Indonesia juga harus patut bersyukur bahwa Bumi Pertiwi pernah melahirkan orang hebat seperti Yusof Bin Ishak.