JAKARTA, HOLOPIS.COM – Presiden Joko Widodo hari ini mengikuti upacara peringatan HUT TNI ke 76 yang digelar di Istana Kepresidenan Jakarta.
Dalam sambutannya, Kepala Negara itu menyampaikan ucapan selamat atas peringatan hari jadi institusi militer Indonesia itu.
“Atas nama rakyat, bangsa dan negara, saya menyampaikan selamat hari ulang tahun ke-76 Tentara Nasional Indonesia,” kata Presiden Jokowi, Selasa (5/10).
Kemudian, Presiden Jokowi juga menyampaikan, bahwa seluruh rakyat, bangsa, dan negara Indonesia juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada jajaran TNI yang selalu menjadi penjaga utama kedaulatan bangsa, menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Peran besar ini membuat seluruh bangsa Indonesia patut mengacungkan jempol dan hormat kepada seluruh prajurit TNI.
“Serta melindungi bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dari segala ancaman dan gangguan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia masih belum berakhir. Peran aktif TNI dalam rangka penanggulangan pandemi ini pun masih diperlukan.
“Bila diibaratkan sebagai perang, melawan virus COVID-19 saat ini seperti dalam perang yang berlarut-larut, perang yang sangat menguras tenaga, menguras pikiran, mental, dan semangat juang. Perang yang membutuhkan kewaspadaan, kecepatan, sinergi, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keberhasilan kita dalam menangani pandemi COVID-19 ini tidak terlepas dari peran besar TNI,” paparnya.
Oleh karena itu, Presiden pun berharap TNI tetap semangat untuk bersama-sama mengentaskan pandemi Covid-19. Karena TNI adalah salah satu institusi negara yang sangat terbukti profesionalitas dan kemampuannya dalam menyikapi kebencanaan dan kedaruratan.
“TNI yang selalu menunjukkan profesionalisme dalam setiap penugasan. Kemampuan perorangan, kemampuan satuan, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk alutsista telah digunakan dan dikerahkan dalam menunaikan setiap tugas yang diberikan,” tandasnya.
Tidak hanya soal pandemi saja, Presiden Jokowi juga menyebut bahwa profesionalitas TNI sangat teruji dalam menyikapi berbagai persoalan dan tantangan yang ada di Indonesia. Mulai dari ancaman terorisme, serangan siber dan proxy war, maupun ancaman perebutan dan sabotase kekayaan alam Indonesia termasuk di laut, darat dan udara.
“Kesigapan TNI ini juga saya minta untuk selalu diaktifkan dalam menghadapi spektrum ancaman yang lebih luas, seperti pelanggaran kedaulatan, pencurian kekayaan alam di laut, radikalisme, terorisme, ancaman siber, dan ancaman biologi, termasuk juga ancaman bencana alam,” kata Presiden.
Transformasi pertahanan
Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga menyinggung tentang sistem pertahanan Indonesia yang dikendalikan oleh TNI. Ia ingin ada sebuah reformasi pertahanan untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas pertahanan yang dimiliki oleh Indonesia.
Apalagi kata Kepala Pemerintah ini, bahwa ancaman dan tantangan yang dimiliki oleh TNI sangat kompleks dan luas. Sehingga perlu adanya peningkatan dari berbagai aspek agar TNI dan Indonesia mampu menjawab berbagai tantangan yang ada itu.
“Menghadapi spektrum ancaman yang semakin luas, transformasi pertahanan harus terus dilanjutkan untuk meletakkan fondasi bagi pembentukan kapabilitas pertahanan modern yang relevan dengan perkembangan teknologi militer terkini. Sehingga TNI dapat bertransformasi menjadi kekuatan pertahanan Indonesia yang mampu berperan di lingkungan strategis regional maupun global,” terangnya.
Presiden Jokowi juga meminta agar ada penguatan budaya strategis prajurit dan perwira TNI, karena itu harus tetap menjadi fondasi utama transformasi pertahanan, yaitu TNI yang manunggal dengan rakyat, dengan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta yang defensif aktif dengan pertahanan berlapis, dan memanfaatkan lompatan teknologi militer dan investasi pertahanan yang terencana.
“Modernisasi pertahanan ini juga harus disertai dengan terobosan pengelolaan ekonomi dan investasi pertahanan. Saya tegaskan kembali, kita harus bergeser dari kebijakan belanja pertahanan menjadi kebijakan investasi pertahanan yang berpikir jangka panjang, yang dirancang sistematis, dan yang dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan,” jelasnya.
“Untuk itu, saya perintahkan agar terus melakukan adopsi dan inovasi teknologi mutakhir di negara kita, bergerak aktif dalam konsorsium industri pertahanan global, memegang teguh semangat kemandirian dan penguatan industri pertahanan dalam negeri untuk mewujudkan kekuatan pertahanan Indonesia yang lebih mumpuni,” imbuh Presiden.
Terakhir, Presiden Joko Widodo mengucapkan selamat atas peringatan HUT TNI yang ke 76 tahun ini. Ia yakin dengan semangat bersama yang dibangun oleh seluruh stakeholder bangsa Indonesia termasuk TNI di dalamnya, persoalan bangsa dan negara bisa diatasi dengan baik, termasuk pandemi Covid-19.
“Sekali lagi, selamat Hari Ulang Tahun ke-76 Tentara Nasional Indonesia. Selamat bekerja dan mengabdi untuk nusa dan bangsa. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu bersama kita. Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia. Bersatu, berjuang, kita pasti menang,” pungkasnya.