JAKARTA, HOLOPIS.COM – Sejumlah organisasi buruh, petani dan elemen sosial lainnya akan menggelar Kongres IV Partai Buruh. Mereka bermaksud untuk menghidupkan kembali partai yang pernah didirikan oleh almarhum Muchtar Pakpahan tersebut sebagai kendaraan politik alternatif kalangan buruh dan pekerja untuk memperjuangkan hak-hak mereka di parlemen.
Hal ini disampaikan oleh salah satu pengurus organisasi petani yang menjadi salah satu penggagas kembalinya Partai Buruh tersebut, yakni Serikat Petani Indonesia (SPI).
Sekjen SPI Agus Ruli Ardiansyah menyatakan bahwa kembalinya Partai Buruh ini adalah upaya bersama termasuk organisasinya untuk memperjuangkan hak-hak dan kepentingan mereka.
“Kami berencana untuk membentuk dan menata ulang. Partai buruh ini adalah menjadi sebuah upaya politik kami petani bagaimana membangun partai alternatif, partai ini adalah partai persatuan gerakan rakyat, kami berupaya partai bisa tercermin pada platform teman-teman buruh, petani, nelayan, guru dan perempuan,” kata Ruli dalam konferensi persnya, Minggu (3/10).
Said Iqbal Caketum Tunggal Partai Buruh
Salah satu isi dari kongres tersebut adalah mencari Ketua Umum Partai Buruh yang baru, Ruli menyampaikan bahwa SPI mendukung Said Iqbal sebagai Presiden KSPI untuk menjadi Ketua Umum baru.
“Kami dukung bung Said Iqbal jadi Ketua Umum partai ini,” ujarnya.
Namun demikian, ia berpesan kepada Said Iqbal agar di dalam kepengurusan Partai Buruh nanti tetap mengedepankan unsur keadilan dan keterwakilan. Mulai dari keterwakilan masing-masing organisasi maupun keterwakilan persoalan gender.
“Kepengurusan juga kami ingin semua ada keterwakilannya,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Said Iqbal membenarkan bahwa namanya masuk di dalam bursa calon ketua umum di Kongres Partai Buruh tersebut. Bahkan namanya masih belum memiliki pesaing tambahan.
“Calon Ketua Umum Partai Buruh sampai hari ini berdasarkan keputusan 11 organisasi pengusung adalah Said Iqbal,” kata Iqbal.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) itu menyatakan, bahwa tidak menutup kemungkinan akan ada lawan baru di Kongres tersebut. Hanya saja siapapun itu, arah perjuangan Partai Buruh jangka pendek saat ini adalah bagaimana bisa ikut dalam kontestasi politik 2024 mendatang.
“Target adalah verifikasi KPU secara fair dan demokratis. Kami yakin bukan November bisa dudukkan Bupati, Walikota atau Gubernur murni dari kader partai buruh. Ini ikhtiar kita bersama, biar Allah yang menentukan hasilnya nanti,” tandasnya.
Di dalam Kongres ke VI Partai Buruh tersebut, akan da 11 organisasi yang ikut mendukung kembalinya Partai Buruh ke kancah politik di Indonesia. Mereka antara lain ; kepengurusan partai buruh lama yang saat ini dipimpin oleh Sony Pudjisasono, kemudian Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Serikat Petani Indonesia (SPI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Selain itu, ada juga Konfederasi Perjuangan Buruh Indonesia (KPBI), Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan, Minyak, Gas Bumi dan Umum (FSP KEP), Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan Reformasi (FSP FARKES-R), Federasi Guru Tenaga Honorer Swasta Indonesia (FGTHSI) dan Gerakan Perempuan Indonesia (GPI).
Kongres akan digelar pada hari Senin 4 Oktober 2021 di Grand Hotel Cempka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Acara tersebut akan digelar secara terbatas dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Rencananya, Kongres akan dihadiri oleh perwakilan 11 organisasi pendukung secara tertutup, sementara sisanya akan mengikuti melalui zoom meeting.
“Tanggal 4 Oktober besok kita memang tidak undang media, karena itu agenda internal. Namun tanggal 5 Oktober kita undang teman-teman media untuk mengikuti konferensi pers pukul 10.45 WIB secara langsung dan yang berhalangan hadir bisa mengikuti melalui virtual zoom,” tandas Iqbal.