JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman mengatakan bahwa dirinya tak pernah mengeluarkan perintah terkait penghilangan patung tokoh nasional G30S di Markas Kostrad yang digagas oleh Presiden Soeharto.
“Tak ada perintah dari saya dan tak ada keinginan Kostrad,” kata Dudung, Kamis (30/9).
Dudung melontarkan pernyataan ini setelah mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, mengatakan bahwa sejumlah patung tokoh yang terlibat dalam peristiwa G30S itu raib.
Dudung menceritakan bahwa penghilangan patung itu bermula saat Letjen TNI (Purn) Azym Yusri Nasution yang merupakan Pangkostrad ke-34 menemui dirinya pada 30 Agustus yang lalu.
AY Nasution mengaku memiliki unek-unek yang mengganjal dan mesti disampaikan. Keluhan itu terkait dengan patung tokoh nasional yang dibuat AY Nasution.
“Beliau (AY Nasution) tuh sampai hampir meneteskan air mata. ‘Saya sudah tua, Pak Dudung. Saya tidak mau nanti meninggal, saya masuk neraka,'” ucap Dudung sembari menirukan perkataan AY Nasution.
Masih meniru omongan AY Nasution, Dudung berkata, “Nah, yang mengganjal ini, Pak Dudung, ada patung yang saya buat yang besar-besar itu patung Pak Harto, patung Pak AH Nasution dan Sarwo Edi. Mohon patung itu akan saya tarik dan akan saya musnahkan di museum.”
Atas permintaan AY Nasution itu, kata Dudung, dirinya lantas memanggil Irkostrad dan Kaskostrad untuk berkonsultasi.
Hingga akhirnya, Dudung mengabulkan permintaan tersebut. Menurutnya, permintaan itu disampaikan oleh AY Nasution selaku pihak yang membuat patung tersebut.
“Memang beliau (AY Nasution) menghendaki demikian. Karena beliau yang membuat, saya katakan kalau yang membuat sesepuh terdahulu dan itu merupakan sejarah yang dibuat sesepuhnya terdahulu, ya pasti akan saya larang,” ucap Dudung.
“Tapi karena beliau yang membuat pribadi, itupun bukan secara kedinasan, maka dipersilakan pak saya bilang. Kalau kemudian nanti institusi akan buat lagi, saya rasa tidak akan masalah. Saya persilakan untuk diambil dan dilaksanakan saat itu juga.”
Isu ini menjadi perhatian karena Gatot Nurmantyo menyatakan paham PKI tengah menyusup ke militer Indonesia saat ini. Hal tersebut terlihat dari penghilangan patung tokoh G30S/PKI di Markas Kostrad.
“Saya mengetuk hati para patriotisme ksatria prajurit AD, AL, AU untuk bahu membahu mawas diri membersihkan jangan sampai paham ini bisa masuk yang akan meruntuhkan nilai-nilai perjuangan patriotisme,” kata Gatot dalam sebuah webinar pada Minggu (26/9).