JAKARTA, HOLOPIS.COM – Sebanyak 21 anggota staf Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diduga terlibat dalam kasus pelecehan krisis Ebola di Afrika tengah, demikian menurut sebuah laporan resmi.
Tuduhan-tuduhan tersebut termasuk 9 pemerkosaan, yang diidentifikasi oleh panel khusus yang ditugaskan oleh WHO untuk memeriksa klaim yang melibatkan badan kesehatan PBB di Republik Demokratik Kongo (DRC).
Dalam pemeriksaan tersebut, ditemukan total 83 pelaku yang terlibat dalam dugaan pelecehan seksual selama dua tahun. Temuan itu pun disebut sebagai skandal pelanggaran seksual terbesar yang terkait dengan lembaga PBB sejak beberapa tahun.
Dilansri dari Skynews, Direktur Jendral WHO Tedros Adhanom Gheberyesus mengatakan laporan tersebut sangat mengerikan.
“Saya meminta maaf atas kelakuan orang-orang yang dipekerjakan oleh WHO untuk melayani dan melindungi kalian”, kata Tedros.