JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pemulihan ekonomi di Asia Timur dan Pasifik mengalami penurunan akibat penyebaran virus corona varian delta.
Selain pemulihan ekonomi yang terhambat, varian yang lebih mudah menular tersebut juga merupakan penyebab ketidaksetaraan di kawasan tersebut. Hal itu dikatakan oleh Bank Dunia, dilansir dari Reuters.
Pemulihan kawasan Asia Timur dan Pasifik telah dirusak oleh penyebaran varian Delta COVID-19, yang kemungkinan memperlambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan ketidaksetaraan di kawasan itu, kata Bank Dunia, Senin. Aktivitas ekonomi mulai melambat pada kuartal kedua tahun 2021, dan perkiraan pertumbuhan telah diturunkan untuk sebagian besar negara di kawasan ini, menurut Pembaruan Ekonomi Musim Gugur 2021 Asia Timur dan Pasifik Bank Dunia.
Ekonomi beberapa negara seperti kepulauan Pasifik dan Myanmar mengalami kesulitan ekonomi paling parah. Myanmar diperkirakan akan berkontraksi sebesar 18% sementara negara-negara kepulauan Pasifik sebagai sebuah kelompok diperkirakan akan menyusut 2,9%, kata Bank Dunia.
Selain itu, Indonesia dan Filipina diperkirakan dapat memvaksinasi 60% masyarakatnya pada awal pertengahan 2022. Meskipun hal tersebut belum bisa benar-benar menghapus virus corona, hal tersebut akan menurunkan kematian akibat virus corona, dan memperbaiki aktivitas ekonomi.