JAKARTA, HOLOPIS.COM Keluhan kalangan Mahasiswa saat ini adalah perkuliahan online yang dinilai kurang efektif dan banyak sekali minusnya. Selain karena kurangnya interaksi secara langsung dengan teman-teman, kualitas jaringan internet yang kurang baik juga menjadi keluhan saat proses perkuliahan daring berjalan.

Hal ini yang juga dikeluhkan oleh Presiden Mahasiswa Wijaya Kusuma Surabaya, Eko Pratama. Aktivis Mahasiswa yang aktif menjadi koordinator pusat Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (BEM NUS) tersebut menegaskan, bahwa proses perkuliahan secara daring sangat tidak efektif.

“Di daerah (Indonesia bagian) timur contohnya, mereka masih kesulitan mengakses jaringan internet dan lain sebagainya,” kata Eko kepada wartawan, Sabtu (25/9).

Pun demikian, ia sangat memahami kondisi yang terjadi sehingga pemerintah terpaksa mengambil opsi berat ini, yakni membatasi kegiatan sosial termasuk pendidikan secara tatap muka.

Eko merasa kondisi ini harus segera diperbaiki. Oleh karena itu pihaknya bersama pemerintah dan stakeholder yang ada berupaya menggenjot vaksinasi Covid-19. Termasuk sasarannya adalah lingkungan kampus di seluruh Indonesia.

Ia berharap dengan vaksinasi yang digelar secara serentak di seluruh Indonesia, pencapaian target herd immunity yang diharapkan pemerintah bisa tercapai. Termasuk bisa segera diizinkannya pelaksanaan perkuliahan tatap muka kembali digelar.

“Tercatat sudah 40 titik lokasi vaksinasi yang dieksekusi oleh BEM Nusantara, dan mayoritas giat tersebut dilaksanakan di kampus. Tujuannya adalah agar angka penyebaran dan penularan Covid-19 dapat ditekan dan perkuliahan tatap muka (PTM) dapat disegerakan. Intinya 2022 kuliah offline harga mati bagi kami,” tegasnya.

Rencananya, BEM Nusantara secara serentak akan melalukan kampanye #2022TolakKuliahOnline pada tanggal 26-27 September 2021 pukul 20.00-20.00 WIB. Selama waktu 24 jam progres kampanye itu, ia berharap bisa mendapatkan sambutan yang baik dari seluruh kampus di Indonesia serta dari pemangku kebijakan lainnya.

Kemudian, Eko juga menyerukan kepada para Presiden Mahasiswa atau Ketua BEM kampus di seluruh Indonesia agar memastikan seluruh civitas akademika di kampus masing-masing sudah tervaksinasi. Tujuannya agar proses perkuliahan tatap muka bisa segera diizinkan digelar oleh pemerintah, namun dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan secara ketat.

“Kami juga menginstruksikan kepada seluruh BEM di tanah air untuk memastikan mahasiswa di kampusnya sudah divaksinasi dan gencar berkolaborasi dengan stakeholder dalam melakukan giat vaksinasi, agar dapat membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok,” tandasnya.

Lebih lanjut, Eko juga berharap agar seluruh elemen Mahasiswa dan masyarakat Indonesia dapat bersama-sama bergotong royong dalam penuntasan pandemi Covid-19 di indonesia.

“Selalu patuhi prokes, gelar vaksinasi di seluruh penjuru tanah air agar kita bisa keluar dari problem pendidikan, kesehatan, serta ekonomi. Untuk persoalan pandemi covid ini mahasiswa indonesia harus satu frame,” pungkasnya.