BANTEN, HOLOPIS.COM – Setelah Sunda Empire, kini muncul Kerajaan Angling Dharma di Pandeglang, Banten. Masyarakat pun dibuat heboh dengan viralnya berita mengenai kerajaan ini.

Diawali dengan munculnya seorang pria bernama Aki Jamil yang mengaku sebagai ajudan Raja dan memperkenalkan kepada masyarakat perihal kerajaan yang disebut kerajaan Angling Dharma dengan Raja yang disebut Baginda Sultan Iskandar Jamaludin.

Ajudan raja, Aki Jamil mengatakan Iskandar Jamaludin Firdaus merupakan salah satu titisan dari kesultanan Banten. Penobatan gelar raja kepada pria tersebut berasal dari mimpi yang muncul pada 2004.

“Bukan keinginan baginda (jadi raja), bukan keinginan masyarakat. Waktu diangkat raja secara gaib itu pada tahun 2004. Padahal sebelumnya beliau menolak bahkan ada yang masuk pun ke sini selalu diusir,” kata Aki.

Aki Jamil juga menyebut jika Sang Baginda Raja telah membuat ‘bedah rumah’ untuk 35 rumah warga kurang mampu di Kecamatan Mandalawangi, Pagelaran. Bahkan, Jamil juga menyebut sang Raja merupakan sosok dermawan. Pasalnya dana yang dikeluarkan untuk pembangunan merupakan dana dari Baginda Raja sendiri.

“Tidak hanya untuk janda, tapi yang punya suami juga, tetapi rumahnya yang tidak layak Baginda bangun dengan anggaran tidak dari manapun, tidak dibantu Pemerintah, sumbangan proposal dan lainnya, itu murni (dana) punya Baginda,” ujarnya seperti yang dikutip dari dream.co.id Rabu (22/9).

Ditemui wartawan, Kepala Seksi Kesejahteraan Desa Pandat, Dimas Febrian mengatakan raja dari Kerajaan Angling Dharma ini memiliki sifat yang tertutup. Ia bahkan diketahui memiliki 4 orang istri dan jarang bersosialisasi. Jika terdapat kegiatan di Kerajaan Angling Dharma, masyarakat sekitar pun tak pernah dilibatkan.

“Dia (Baginda Sultan Iskandar Jamaludin Firdaus) kepribadiannya tidak terlalu berkecimpung dengan masyarakat, masing-masing saja, kalau ada kegiatan kita tidak tahu,” kata Dimas, Rabu (22/9).

Dimas juga menyebutkan jika cukup banyak kegiatan yang dilakukan di Kerjaan Angling Dharma, seperti perayaan Maulid Nabi, zikir bersama, hingga kesenian tradisional dan Islam. Meski begitu pihak kelurahan belum menemukan adanya kegiatan yang dianggap menyimpang dan melanggar norma serta agama.

“Kesenian, zikiran, muludan juga ikut (merayakan) tapi masing-masing pribadi dia saja sama anak buahnya. Lumayan lama (berdiri) sih sudah sampai 10 tahun lah. Tidak ada kegiatan yang menyimpang, setahu kita tidak ada,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita juga turut mengomentari ulah Iskandar Jamaludin Firdaus. Irna menyebut kelakuan baginda raja Angling Dharma dan pengikutnya itu sebagai halusinasi atau khayalan.

“Itu (Kerajaan Angling Dharma) hanya halu, khayalan,” kata Irna, Kamis (23/9).