JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ketua DPR RI Puan Maharani mengapresiasi langkah Presiden Jokowi yang turun langsung ke daerah-daerah yang tingkat vaksinasinya masih rendah. Menurutnya, langkah ini penting untuk mengurangi ketimpangan vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
“Jangan sampai nanti ketika mayoritas wilayah di Indonesia ekonominya mulai pulih karena Covid-19 sudah terkendali akibat vaksinasi tinggi, tapi masih ada daerah lain ‘ketinggalan kerta’ karena vaksinasinya masih rendah. Rakyat di semua daerah harus menikmati pemulihan ekonomi ini bersama-sama,” kata Puan.
Hal itu disampaikan Puan dalam Forum Kordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Banten di Kantor Guberur Banten, Serang, Selasa (21/9). Acara dihadiri Presiden Jokowi dan Gubernur Banten, yang sebelumya bersama-sama meninjau vaksinasi di sekolah dan puskesmas di Kota Serang.
Perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR ini mengatakan, harus ada terobosan dalam komunikasi untuk meyakinkan masyarakat Provinsi Banten agar tidak takut divaksinasi.
“Rakyat memang perlu dikunjungi, diajak, diyakinkan oleh pemimpin di daerahnya untuk mau divaksin, bahwa vaksin efektif untuk melindungi diri dari gejala berat Covid-19,” ujar Puan.
Secara khusus, Puan meminta seluruh kepala daerah yang ada di Provinsi Banten ini untuk solid dan bergotong royong dalam vaksinasi dan juga penanganan Covid-19 secara luas.
“Kita tidak mungkin bisa menyelesaikan masalah ini kalau kemudian hanya kita saja di pusat yang kemudian menjalankan hal tersebut. Jadi saya minta gotong royong dan rasa kebersamaan di antara kita dalam mengatasi masalah dalam situasi covid ini,” ujar Puan.
Puan mengatakan, soliditas para pimpinan daerah ini akan berujung pada pelayanan publik yang baik dalam penanganan Covid-19. “Segala sesuatunya untuk kepentingan rakyat ke depan,” ujarnya.
Mantan Menko PMK ini mengapresiasi soliditas pimpinan daerah dalam menggelar vaksinasi di SMA 4 Kota Serang yang disambut antusias oleh ratusan siswa yang hadir. Menurutnya, vaksinasi yang lancar buat pelajar akan memberi rasa tenang dan aman ketika pembelajaran tatap muka dilakukan, meski baru secara terbatas.
“Suasana kebatinan anak anak itu sangat berbeda, mereka gembira, mereka ceria, mereka bisa bertemu dengan teman-temannya setelah hampir 2 tahun suasana itu hanya daring,” kata Puan.