JAKARTA, HOLOPIS.COM – Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas menilai bahwa pesantren adalah salah satu entitas di Indonesia yang memiliki peran besar dalam upaya merebut kemerdekaan.
“Pesantren itu memiliki sebuah entitas yang memiliki peran dan kontribusi yang tidak sedikit bagi bangsa dan negara,” kata Gus Yaqut, sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas dalam Launching Peringatan Hari Santri 2021 di Jakarta, Selasa (21/9).
Bahkan menurutnya, kemungkinan besar Indonesia tidak akan bisa merdeka jika para santri tidak ikut turun berjuang.
“Jejaknya panjang bisa diikuti sejak walisongo sampai masa-masa sekarang. Bahkan Indonesia ini tidak akan pernah merdeka jika tidak ada santri,” ujarnya.
Perjuangan para santri yang bisa dikenang adalah ketika Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari mengumandangan resolusi jihad.
“Tahun 1945 tanggal 22 Oktober yang hari ini kita peringati sebagai hari santri, saya kenal sebagai resolusi jihad yang dikumandangkan oleh Hadlratusy Syaikh KH Hasyim Asyari. Resolusi jihad ini adalah komando kepada para santri untuk menghadang tentara NICA (Nederlands Indie Civil Administration) pada waktu itu yang ingin berkuasa dan menjajah kembali Indonesia,” jelasnya.
Dengan resolusi jihad yang dikumandangkan oleh Kiai Hasyim Asyari itulah, peran santri sangat kentara, mereka rela ikut bertempur untuk mengusir para penjajah sehingga Indonesia berhasil mendapatkan kemerdekaannya sampai saat ini.
“Kalau pada waktu itu santri-santri tidak berangkat (bertempur), saya merasa dan meyakini bahwa Indonesia tidak akan pernah merdeka. Jadi yang bertempur saat itu ya santri,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Gus Yaqut menyebut bahwa peran besar itulah yang membuat santri pantas mendapatkan tempat tersendiri di mata negara, salah satunya dengan ditetapkannya Hari Santri Nasional setiap tanggal 22 Oktober.
“Bung Tomo yang kita kenal dengan orasinya yang membakar itu juga adalah santri. Jadi wajar jika hari ini santri mendapatkan tempat khusus di mata negara, mulai dari penetapan hari santri sampai Perpres 82 tahun 2021 yang menetapkan dana abadi pesantren,” terangnya.
Gus Yaqut yang merupakan Ketua Umum GP Ansor NU tersebut berharap dengan perhatian negara kepada kalangan santri ini, bisa membuat para santri di seluruh Indonesia mampu tumbuh dan meningkatkan kualitas diri, sehingga para santri mampu dan berani bersaing di kancar persaingan dunia.
Bahkan Gus Yaqut meyakini bahwa negara akan terus mendukung kalangan pesantren untuk pengembangan para Sumber Daya Manusia (SDM) santri yang unggul.
“Kalau santri semakin menunjukkan prestasinya, santri semakin kelihatan dalam berbakti pada bangsa negara dan agama, saya yakin soal jumlah (anggaran) tidak menjadi persoalan yang besar,” tandasnya.
Terakhir, Gus Yaqut mengajak semua kalangan santri menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang memberikan karpet merah bagi dunia pesantren di Indonesia.
“Tentu wajib bagi kita para santri ini utk mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang sudah menerbitkan perpres tentang pendanaan penyelenggaraan pesantren. Saya yakin ini tidak akan terjadi jika presidennya orang lain. Alhamdulillah, kita diberikan presiden yang luar biasa perhatian kepada santri dan pesantren,” pungkasnya.