JAKARTA, HOLOPIS.COMKetua bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis menyampaikan apresiasi kepada influencer Deddy Corbuzier, yang telah menyampaikan permintaan maaf terbuka atas kasus santri tutup kuping saat mendengarkan musik du sentra vaksinasi.

Menurut kiai Cholil Nafis, permintaan maaf Deddy sudah tuntas dan semua pihak perlu untuk memberikan maafnya.

“Manusia itu tempat salah dan keliru. Jadi kalau sudah minta maaf berarti sudah selesai dan dimaafkan,” kata kiai Cholil Nafis, Minggu (19/9).

Namun, ia sangat berharap agar kasus serupa dengan Deddy Corbuzier tidak kembali terjadi. Semua pihak kata kiai Cholil Nafis harus mampu belajar dari kesalahannya masing-masing.

“Namun perlu kasus ini menjadi pembelajaran bagi kita,” tuturnya.

Lebih lanjut, Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah Depok itu menyayangkan sikap beberapa kalangan yang ikut mengolok-olok santri tersebut, bahkan enggan menyampaikan permohonan maafnya.

“Yang payah itu kalau yang salah tak mengakui salah dan cari-cari pembenaran, apalagi ada yang membelanya,” pungkasnya

Sebelumnya, Deddy Corbuzier sempat memberikan reaksinya atas beredarnya video para santri yang tengah menutup kupingnya saat mengikuti program vaksinasi Covid-19.

Reaksinya itu pun mendapatkan respon negatif dari masyarakat. Sontak, usai berdialog dengan Gus Miftah yang menjadi guru spiritualnya itu, Deddy akhirnya mau menyampaikan permohonan maafnya.

“Saya mau minta maaf sebesar-besarnya karena kemarin saya goblok aja mengomentari masalah santri yang menutup kuping. Saya memang bodoh banget masalah itu, tidak bisa melihat situasi yang terjadi,” kata Deddy Corbuzier, Minggu (19/9).

Mantan suami Kalina Ocktaranny itu mengaku tidak tahu bahwa santri yang menutup telinga tersebut merupakan penghafal Alquran.

“Saya pikir saat itu, kayaknya santri ini lagi ngantre vaksin tetapi dilarang dengar musik sama gurunya. Saya enggak ada pengetahuan bahwa mereka penghafal Alquran, yang saya tahu mereka sedang mengantre vaksin,” jelasnya.