Pengumuman itu juga memancing emosi Perancis, yang menuduh Australia menutupi niat aslinya untuk mundur dari kontrak sebesar 90 miliar dolar Australia (sekitar 927 miliar rupiah) untuk Grup Angkatan Laut milik Prancis dan membangun 12 kapal selam diesel-listrik konvensional.
Sementara itu, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, menyalahkan lingkungan strategis yang memburuk di Indo-Pasifik, sebuah referensi terkait pembangunan militer besar-besaran China yang meningkat selama beberapa tahun terakhir.