JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pemerintahan Amerika Serikat akan mengusir secara besar-besaran imigran Haiti dari perbatasan penghubung Texas dan Meksiko, melalui jalur udara mulai besok, Minggu (20/9) waktu setempat.

Pejabat pemerintahan belum ada yang memberikan detail proses pengusiran tersebut hingga saat ini. Namun, salah satu pejabat yang tak mau disebut namanya, mengatakan kepada The Associated Press, diperkirakan akan ada lima sampai delapan penerbangan per hari ke negara Haiti.

Sementara itu, pihak berwenang AS menutup lalu lintas untuk kendaraan dan pejalan kaki di kedua arah di satu-satunya penyeberangan perbatasan di Del Rio, Texas. Hal itu dilakukan setelah kekacauan terjadi pada hari Jumat (16/9) kemarin.

ribuan warga Haiti bersama dengan imigran Kuba, Venezuela, dan Nikaragua hidup sehari-hari di bawah jembatan Internasional Del Rio.

Mereka mengungsi dari negaranya setelah terjadi gejolak politik pasca-Presiden Haiti dibunuh Juli lalu.

Hakim Wilayah Val Verde Lewis Owens, yang merupakan pejabat tinggi terpilih di daerah itu dan yang kewenangan hukumnya mencakup Del Rio menyatakan beberapa keluarga telah berada di bawah jembatan selama enam hari.

Para migran mendirikan tenda dan membangun tempat perlindungan darurat dari alang-alang raksasa yang dikenal sebagai carrizo cane. Mereka bahkan mandi dan mencuci pakaian di sungai.

Owens menyebut dalam pengungsian itu, setidaknya dua wanita telah melahirkan, termasuk satu yang dinyatakan positif COVID-19 setelah dibawa ke rumah sakit, kata Owens.

Sheriff Val Verde County Frank Joe Martinez memperkirakan kerumunan 13.700 orang dan mengatakan lebih banyak orang Haiti bepergian melalui Meksiko dengan bus.

Sekitar 500 warga Haiti diperintahkan turun dari bus oleh otoritas imigrasi Meksiko di negara bagian Tamaulipas, sekitar 120 mil (200 kilometer) selatan perbatasan Texas. Mereka akan melanjutkan perjalanan menuju perbatasan dengan berjalan kaki.