Advertisement
Categories: NewsRagam

Jembatan Penghubung Dua Desa di Kabupaten Buru Maluku Terputus Diterjang Banjir

Advertisement

MALUKU, HOLOPIS.COM – Hujan deras yang terjadi di Kabupaten Buru, Maluku menyebabkan rusaknya jembatan penghubung kedua desa yang ada di wilayah tersebut.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, peristiwa banjir terjadi pada Kamis sore (16/9), sekitar pukul 17.00 waktu setempat.

“BPBD setempat dan dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Buru saat ini sedang mengupayakan melakukan perbaikan jembatan. Infrastruktur penting yang mengalami rusak berat tersebut merupakan penghubung antara Desa Waelana dan Desa Persiapan Silewa,” kata Abdul dalam keterangan tertulis, Jumat (17/9).

Hujan dengan intensitas tinggi itu dikatakan Abdul, memicu meluapnya debit air Sungai Waegeren serta arus sungai yang deras. Berdasarkan kaji cepat, BPBD Kabupaten Buru merekomendasikan untuk melakukan normalisasi sungai ini.

Banjir dengan ketinggian muka air mencapai 70 cm itu melanda lima desa yang tersebar di dua kecamatan, yaitu di Kecamatan Fena Leisela dan Lolong Guba. Kelima desa tersebut antara lain Desa Waelana Lana, Persiapan Silewa dan Wamana Baru di Kecamatan Fena Leisela, serta Desa Waegeren dan Wabolen di Kecamatan Lolongguba.

“Sebanyak 237 KK mengungsi ke tempat aman, seperti balai kantor desa Wamana dan musola setempat. Petugas BPBD membantu warga mengungsi dengan perahu karet menuju titik aman,” bebernya.

Di samping berdampak pada warga, banjir juga merendam 364 unit rumah, pipa saluran air rusak dan merendam 6 kendaraan warga. Data ini sendiri menurut Abdul masih akan terus berkembang seiring pendataan yang masih dilakukan petugas di lapangan.

Melihat prakiraan cuaca BMKG, wilayah Fena Leisela dan Lolong Guba masih berpeluang hujan ringan pada hari ini (17/9) dan esok hari (18/9). Sedangkan pantauan inaRISK, sebanyak 10 kecamatan memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Kedua kecamatan terdampak termasuk dalam wilayah dengan potensi tersebut. Di samping berpotensi banjir, Kecamatan Fena Leisela dan Lolong Guba juga berpotensi bahaya tanah longsor dengan kategori serupa.

“Menyikapi musim hujan yang sudah berlangsung di September 2021, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang,” pesannya.

Share
Published by
Ronald Steven

Recent Posts

VIRAL : Pemotor Ini Nyaris Tewas Kegeleng Truk, Lihat deh!

Video viral kecelakaan yang melibatkan dua kendaraan bermotor di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Bahkan, salah…

18 detik ago

Habib Syakur Pertanyakan Profesionalitas Polda Metro Jaya : Takut Tangkap Firli Bahuri

JAKARTA - Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mempertanyakan profesionalitas…

15 menit ago

Pilu! Tamara Tyasmara Rayakan Ulang Tahun ke-7 Dante di Pemakaman

Artis Tamara Tyasmara diketahui kembali menyambangi makam putranya Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante pada Kamis,…

30 menit ago

Terbukti Korupsi Emas Antam, Crazy Rich Surabaya Budi Said Divonis 15 Tahun Bui dan Bayar Rp 35 M

Majelis hakim pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor) Jakarta menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara dan denda…

40 menit ago

Hasto Tuding PDIP Diintimidasi Agar Tak Lakukan Pemecatan

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto akhirnya buka suara usai dirinya ditetapkan menjadi tersangka dalam penanganan kasus…

45 menit ago

Pemkab Karawang Larang Penjualan Miras Selama Natal dan Tahun Baru 2025

Dalam rangka menciptakan suasana perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 yang aman, tertib, dan…

1 jam ago