JAKARTA, HOLOPIS.COMSekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyampaikan, bahwa pihaknya memiliki keterbatasan kewenangan untuk ikut dalam penanganan konflik di Afghanistan.

Menurutnya, jika ada yang menyarankan bahwa PBB dapat memecahkan masalah Afghanistan, maka itu semua hanya fantasi.

“Saya pikir ada harapan yang tidak berdasar bahwa pengaruh PBB sebagai organisasi internasional utama masih berada di sana,” kata Guterres dikutip dari Reuters pada Rabu (15/9).

Guterres menekankan bahwa, PBB dapat terlibat dengan Taliban. Tetapi kelompok tersebut tidak akan pernah menerima peran PBB dalam membantu membentuk pemerintah baru Afghanistan yang lebih inklusif.

“Anda tidak dapat mengharapkan keajaiban,” imbuhnya.

Kemudian, ia juga menambahkan, bahwa bantuan kemanusiaan harus digunakan sebagai instrumen untuk membantu meyakinkan Taliban dalam menghormati hak-hak dasar, termasuk hak-hak perempuan dan anak perempuan.

PBB menjanjikan bantuan lebih dari 1,1 miliar dolar AS untuk Afghanistan dan program pengungsi di negara-negara tetangga. Guterres juga mengimbau negara-negara lain agar tidak mencekik perekonomian Afghanistan. Hingga kini belum ada tanda-tanda pengakuan internasional, atau langkah AS untuk mencairkan cadangan devisa Afghanistan senilai lebih dari 9 miliar dolar AS.

“Pasti ada cara untuk menyuntikkan dana dalam membangun ekonomi Afghanistan, agar ekonomi tidak runtuh dan rakyat tidak berada dalam situasi dramatis, yang memaksa jutaan orang melarikan diri,” ujarnya.

Guterres mengatakan, PBB akan bekerja dengan mitranya untuk memastikan bahwa bantuan didistribusikan berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan. Dia juga berjanji akan memastikan bahwa setiap orang harus diperlakukan sama tanpa pembedaan jenis apa pun berdasarkan jenis kelamin, etnis atau pertimbangan lainnya.

Guterres menekankan, masih terlalu dini untuk mengetahui apakah Taliban akan menghormati hak dan memerintah Afghanistan secara bertanggung jawab. Bahkan dia pun menyebut bahwa situasi di Afghanistan tidak dapat diprediksi.

“Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi, tetapi penting untuk terlibat,” pungkasnya.