HOLOPIS.COM – Gangguan Kesehatan Mental yang biasa dikenal dengan Stress merupakan bagian dari proses adaptasi terhadap persoalan atau perubahan yang terjadi dalam hidup.
Stress dapat dijumpai di berbagai tempat, baik itu di rumah, tempat kerja, lingkungan sekitar, dan sebagainya serta dapat berbentuk kecil, sedang, ataupun besar. Oleh karena itu, stress tidak dapat dihindari dan bersifat dasar netral.
Saat ini, beberapa orang juga dapat terkena stress saat pandemi. Mengingat siapapun dapat mengalami stress dimanapun, dan kapanpun, stress harus dapat dihadapi dengan cara-cara yang objektif, proporsional, dan realistis.
Manusia dapat menghadapi stress dengan dua hasil yang berbeda: Menguntungkan atau merugikan.
Stress dapat menjadi hal yang menguntungkan apabila kita dapat melakukan adaptasi dengan baik terhadap penyebab stress. Hal ini akan menyebabkan manusia menjadi lebih kuat dan siap dalam menghadapi permasalahan ataupun perubahan yang akan datang. Namun, stress dapat menjadi hal yang merugikan apabila gagal dihadapi serta menimbulkan penderitaan dan gangguan kejiwaan.
Secara umum, terdapat beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi stress. Berikut tips yang diberikan oleh Dokter Spesialis Jiwa,
dr. Agung Budi Setiawan, Sp.KJ yang dikutip dari Artikel Kesehatan RSUD dr. Mohammad sowandie;
1.Ciptakan pola pikir yang terbalik, dari negative thinking ke positive thinking
Kita dapat mengubah cara pola pikir kita terhadap hal yang negatif menjadi hal yang positif. Sebagai contoh, apabila sebelum masa pandemi kita jarang berkumpul dengan keluarga kita, selama pandemi kita dapat lebih dekat dan berinteraksi lebih intens dengan keluarga kita. Contoh lainnya, selama masa pandemi kita menjadi lebih perhatian terhadap kesehatan serta kebersihan diri kita serta keluarga. Dengan menciptakan pola pikir seperti ini, kita telah mengubah stress yang pada awalnya berdampak negatif menjadi sesuatu yang positif.
2. Cari dukungan dari teman dan keluarga
Berbicara dengan teman serta keluarga dapat menjadi hal yang penting saat dalam kondisi stress. Dengan berkomunikasi, selain kita dapat mencurahkan isi hati terhadap permasalahan yang tengah dihadapi, juga dapat mendekatkan hubungan dengan orang tersebut.
3. Saring informasi yang kurang baik
Dengan semakin mudah serta terbukanya akses untuk mendapatkan informasi, kita perlu menyaring informasi apa saja yang sebaiknya kita terima. Hal ini disebabkan apabila ada informasi buruk yang masuk ke dalam pikiran kita, maka akan membuat pikiran terfokus pada informasi-informasi buruk tersebut yang menyebabkan orang menjadi lebih sulit untuk menghadapi stress.
4. Jangan takut akan perubahan dan stress
Stress akan muncul dengan sendirinya, kapanpun, dan dimanapun. Oleh karena itu, jangan takut akan stress serta perubahan ataupun masalah yang dapat memicu stress. Ciptakan pola pikir yang objektif, proporsional, serta rasional dalam mengatasi permasalahan serta perubahan yang akan terjadi.