Holopis.com JAKARTA, HOLOPIS.COM Demografer muda, Dedek “Uki” Prayudi berharap agar Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) ormas Front Persaudaraan Islam (FPI) tidak sama dengan dokumen AD ART yang lama.

Namun jika sampai sama dan tetap mencantumkan salah satunya adalah Khilafah Islamiyah sebagai perjuangan mereka, maka pemerintah harus kembali melarangnya melalui jalur administratif.

“Mesti dilihat AD/ART FPI baru ini. Kalau masih 11-12 dengan FPI lama, sudah sepantasnya dilarang,” kata Uki, Jumat (10/9).

Namun begitu, mantan juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menilai, ruang gerak FPI dengan kepemimpinan baru yakni KH Qurtubi Jaelani akan tetap sama dengan FPI yang telah dibubarkan oleh pemerintah itu.

Di mana kata Uki, mereka hanya akan menjadikan agama sebagai bargain sepak terjangnya saja, khususnya di bilang politik elektoral.

“Tapi sepertinya ormas seperti ini hanya akan jadikan agama sebagai komoditas politik SARA untuk 2024 nanti,” ujarnya.

Direktur eksekutif Centre For Youth and Population Research (CYPR) ini menganggap, bahwa kelompok yang menjadi agama sebagai komoditas akan terus ada selama masih ada yang menginginkannya.

“Selama masih ada pasarnya, ni barang akan ada terus,” pungkas Uki.