JAKARTA, HOLOPIS.COM – Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatulloh, Prof Azyumardi Azra memberikan sentilan keras kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim yang mengeluarkan budget besar untuk renovasi ruang kerjanya.
Menurut Azyumardi, proyek renovasi ruang kerja tidak tepat dilakukan khususnya dalam situasi pandemi Covid-19.
“Seharusnya pejabat seperti Mendikbud tidak sampai menghabiskan anggaran sampai Rp5 milyar-an untuk rencana renovasi ruang kerja sendiri. Pasti renovasi itu tidak mendesak,” kata Azyumardi, Kamis (9/9).
Seharusnya kata Azyumardi, Menteri Nadiem lebih mengutamakan alokasi anggaran untuk kebutuhan yang lebih mendesak, salah satunya ikut dalam penanggulangan pandemi Covid-19 di sektor yang dibidanginya.
“Dana sebesar itu semestinya lebih patut digunakan untuk kebutuhan mendesak, seperti membantu anak-anak yang tertinggal pendidikannya karena wabah Covid-19, bahkan puluhan ribu menjadi yatim piatu ditinggalkan ayah-ibu mereka,” ujarnya.
Mantan Rektor UIN Jakarta itu menilai, kebijakan menjalankan proyek renovasi ruang kerja ini menunjukkan, bahwa Menteri Nadiem tidak memiliki kepekaan terhadap krisis akibat Covid-19.
“Seharusnya Menteri yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan menunjukkan perilaku ber-kebudayaan, yaitu ‘sense of crisis‘ dan sikap empati untuk membantu anak didik yang terkapar; dan menolak menggunakan anggaran untuk hal tidak urgen,” tandasnya.
Perlu diketahui, Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi berencana merenovasi ruang kerja Mendikbud Ristek Nadiem Makarim.
Tak tanggung-tanggung, total budget renovasi yang dikeluarkan sebesar Rp5 miliar lebih.
Hal ini terungkap dari situs lpse.kemdikbud.go.id. Dalam situs itu, disebutkan penataan ruang kerja dan ruang rapat gedung A. Nilai pagu paket sebesar Rp 6.500.000.000 dan Nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) mencapai Rp5.391.858.505. Satuan kerja dalam hal ini adalah biro umum dan pengadaan barang dan jasa.