JAKARTA, HOLOPIS.COM – Dosis ketiga atau booster vaksin COVID-19 tengah Siberian oleh beberapa negara Barat untuk mengantisipasi ancaman varian-varian baru. Sebagai contoh, Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Israel diketahui sudah mengizinkan vaksin dosis ketiga digunakan oleh kelompok tertentu yang dianggap berisiko.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Maxi Rein Rondunuwu, menjelaskan Indonesia juga sudah mulai memberikan booster. Hanya saja booster vaksin ini baru untuk tenaga kesehatan, sementara untuk masyarakat umum rencananya akan diberikan pada tahun 2022.
Booster vaksin masyarakat umum baru dilakukan tahun 2022 salah satunya karena Indonesia masih mengejar target cakupan vaksinasi yang lengkap. Selain itu, ada juga beban ‘moral’ karena masih banyak populasi di dunia yang belum mendapat vaksinasi COVID-19.
“WHO sebenarnya belum mengizinkan untuk melakukan booster. Bukan soal tidak boleh karena alasan medis, tetapi secara kesetaraan masih banyak masyarakat dunia yang belum divaksin,” kata Maxi, Selasa (7/9).
Maxi menjelaskan pemberian dosis ketiga vaksin COVID-19 di tahun 2022 mungkin tidak akan semuanya gratis. Pemerintah sudah menyiapkan anggaran hanya untuk masyarakat miskin yang datanya dilihat dari BPJS Kesehatan.
“Skema ini sudah kami buat, sekalipun memang pemerintah tidak mampu melakukan pembayaran untuk semua penduduk seperti sekarang ini. Kita akan prioritaskan, terutama yang masuk kalau di BPJS Kesehatan itu penerima bantuan iuran, masyarakat miskin sebanyak 100 juta untuk dilakukan booster,” ungkap Maxi.