Meskipun  sudah berjanji akan menghargai hak-hak perempuan sesuai dengan syariat Islam interpretasi mereka, masih belum jelas bagaimana mereka akan mempraktikkan paham tersebut.

Para guru dan unversitas di Kota Kabul, Kandahar, dan Herat, mengatakan dilansir dari Reuters, para mahasiswi dilarang untuk berada di beberapa bagian di kampus.

“Dipisahkan dengan tirai kain itu tidak dapat diterima,” kata Anjila, seorang mahasiswi Kabul saat diwawancara Reuters.

“Aku merasa tidak nyaman saat memasuki kelas. Kita perlahan kembali ke 20 tahun yang lalu,” katanya.