MAROS, HOLOPIS.COM – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 7 September 2021 di Maros, Sulawesi Selatan.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Kegiatan dengan tema “Mencegah, Menghadapi dan Melawan Perundungan Digital” ini diikuti oleh 614 peserta yang sebelumnya telah mendaftarkan diri.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari pegiat literasi & pendidikan keluarga, Usman; anggota POLRI, Arief Elnanda; pegiat literasi pendidikan, Yenti Dwi Rositasari; dan pegiat literasi, Fitri Nur Anissa. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Mila Karmila selaku penyiar radio. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.
“Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.
Pemateri pertama adalah Usman yang membawakan materi kecakapan digital dengan tema “Keterampilan dan Pembelajaran Digital”. Menurut dia, kemampuan memanfaatkan teknologi digital sangat diperlukan dewasa ini, terlebih sejak pandemi. Adaptasi dengan situasi normal baru, inisiatif yang tinggi, dan berpartisipasi mendukung program pemerintah menjadi suatu hal yang harus dilakukan masyarakat untuk bisa bertahan dan berkembag seiring kemajuan zaman.
Berikutnya, Arief menyampaikan materi etika digital berjudul “Upaya Mencegah, Mendeteksi, dan Menyikapi Perundungan Siber”. Ia mengatakan, salah satu dampak yang sering terjadi pada korban perundungan siber adalah gangguan kesehatan mental, termasuk depresi dan kecemasan. Kepekaan kita mengenalinya jadi penting agar dapat menyikapi dengan tepat.
Sebagai pemateri ketiga, Yenti membawakan tema budaya digital tentang “Literasi Digital bagi Tenaga Pendidik dan Peserta Didik di Era Digital ”. Menurut dia, literasi digital penting dipahami untuk menghindari kejahatan di dunia maya mulai dari body shaming hingga cyberstalking. Ini juga akan berguna untuk meningkatkan daya fokus dan konsentrasi individual serta menambah kemampuan individu dalam membaca, merangkai kalimat, hingga menulis informasi.
Adapun Nur Anissa, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema keamanan digital mengenai “Menganalisis Kasus Perundungan Siber dan Cara Mengatasinya”. Ia mengatakan, berbeda dengan bercanda, di mana kedua pihak saling senang, perundungan bercirikan ada pihak yang kuat (pelaku) serta ada pihak lain yang lemah dan merasa tertindas (korban). Dukunglah korban dan melaporkan pelaku ke pihak berwajib untuk menghentikan perundungan.
Selanjutnya, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut beragam pertanyaan menarik dari para peserta. Panitia memberikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Salah satu pertanyaan menarik peserta adalah tentang bagaimana cara mengaplikasikan budaya digital pada anak di bawah umur. Narasumber menjelaskan bahwa penerapannya harus disesuaikan dengan umur. Anak usia dini mesti didampingi orang tua, sementara remaja bisa diberikan pengawasan yang lebih longgar.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.