Secara tradisional, imunoterapi Anti-PD-1 tidak efektif karena beberapa pasien memiliki tingkat sel T yang rendah.

Meski demikian, para peneliti telah menemukan suntikan tersebut dapat meningkatkan kadar sel T CD8+ penyusup tumor yang diperlukan, dan membantu meningkatkan efektivitas terapi.

Ketika proses pengobatan digabung dan diterapkan pada tikus, percobaan itu memberikan tingkat kelangsungan hidup yang lebih baik daripada hanya imuniterapi.

Berbeda dengan teknologi mRNA yang digunakan pada vaksin Pfizer dan Moderna, vaksin Oxford-Astrazeneca menggunakan teknologi virus aktif tidak berbahaya, yang biasanya memberikan gejala flu pada simpanse, sebagai viral vector gen SARS-Cov-2 kepada tubuh manusia.

Jab Oxford menggunakan versi virus yang diubah dan tidak berbahaya yang menyebabkan flu biasa pada simpanse sebagai vektor virus untuk mengirimkan materi genetik SARS-CoV-2 ke dalam tubuh manusia.