“Saya paham dengan pertanyaan apakah kepolisian seharusnya bisa menangkapnya lebih cepat. Tapi saya bisa yakinkan bahwa kami telah melakukan sebisa kami melakukan sesuatu yang sesuai hukum. Terbukti dari kami yang sudah berhasil menembaknya hanya dalam waktu 60 detik,” kata Andrew Coster.

Selandia Baru sudah pernah mengalami serangan demikian, di mana seorang teroris membunuh 51 orang di Masjid di kota Christchurch pada 15 Maret 2019.
Ardern mengatakan, serangan yang terjadi bisa saja sebuah balas dendam dari tahun 2019, meskipun hanya merupakan sebuah asumsi.

Ia menekankan, pria tersebut adalah satu-satunya yang bertanggung jawab asal aksinya, bukan agama yang ia anut.

“Sangat penuh kebencian, dan itu salah. Serangan dilakukan olah seorang individual, bukan agama,” kata Ardern.