Kelompok Taliban diketahui telah melakukan diskusi internal mengenai susunan pemerintahan. Namun mereka telah memberikan sinyal di mana wanita akan diperintahnya hanya berada di rumah, terlihat dari beberapa kelompol militan yang memerintah perempuan untuk meninggalkan tempak kerja mereka.

Kepada publik, para pemimpin Taliban menekankan bahwa perempuan akan memiliki peran penting dalam kemasyarakatan dan akan memiliki akses untuk pendidikan.
Namun pernyataan mereka mengenai akan tetap memegang prinsip ‘hukum islam’ sesuai interpretasi mereka, telah menyebabkan kekhawatiran Taliban akan kembali ke gaya pemerintahan mereka yang keras dua dekade lalu, dan perempuan ‘hilang’ dari kehidupan publik.

Beberapa perempuan Afghanistan bahkan dikabarkan sudah tetap berada di rumah karena takut akan keselamatan mereka. Beberapa keluarga membeli burqa untuk saudara perempuan mereka.

Demonstrasi di Kota Kabul terjadi satu hari, setelah para perempuan melakuan demonstrasi serupa di Kota Herat, Afghanistan Barat. Pada protes itu, perempuan memegang poster besar yang bertuliskan:

“Tidak ada pemerintahan yang bisa bertahan lama tanpa dukungan perempuan. Tuntutan kami: Hak atas pendidikan dan hak untuk bekerja di semua bidang.”