JAKARTA, HOLOPIS.COM – Kasus tawuran antar pelajar masih saja terjadi, bahkan menjadi bumbu pahit pembukaan proses pembelajaran tatap muka (PTM).
Menyikapi hal tersebut, komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti mengharapkan agar ada komunikasi yang baik dan intens antara pihak sekolah dan orangtua murid.
“Begitu pelajaran selesai antara wali kelas dan orangtua saling info. Kalau anaknya tiba (di rumah) maka orangtua bisa info ke Whatsapp Group,” kata Retno dalam talkshow RuangTamu Holopis Channel, Kamis (2/9).
Kerjasama yang baik ini dianggap sangat penting bagi Retno, karena ketika siswa sudah keluar dari lingkungan sekolah maka tidak bisa serta merta tanggungjawab keadaan peserta didik dibebankan kepada pihak sekolah saja.
Retno menilai bahwa perlu peran seluruh komponen untuk memastikan para peserta didik tidak keluyuran apalagi sampai melakukan tindakan yang tidak baik.
“Ini penting untuk mendeteksi anak-anak selamat. Karena kalau sudah keluar dari sekolah, anak itu sudah bukan lg tanggungjawab sekolah. Maka ini perlu kerjasama antara Polri dan Satpol PP,” imbuhnya.
Penanggungjawab PTM DKI Jakarta, Putoyo juga mengaku sangat kecewa dengan adanya insiden tawuran antar pelajar di awal pemberlakuan PTM di Provinsi DKI Jakarta itu.
“Ini memprihatinkan, kenapa hal itu terjadi,” kata Putoyo.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan selanjutnya, pria yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Timur itu berharap ada kerjasama antara sekolah dan orangtua.
“Komunikasi antara sekolah dan orangtua harus terjalin dengan bagus,” ujarnya.
Ia menceritakan, bahwa di DKI Jakarta antisipasi kegiatan negatif para pelajar sudah diupayakan. Bahkan salah satu sekolah di kawasan Cijantung Jakarta Timur memberlakukan pantauan penjemputan kepada para siswanya.
“Di Cijantung itu kalau belum dijemput orangtua maka kita antar. Itu untuk menjaga mereka. Kita kerjasama dengan satpol PP, Kepolisian, Puskesmas dan sebagainya,” pungkasnya.
Perlu diketahui sebelumnya, bahwa sebanyak 34 pelajar dari SMKN 1 Jakarta (Budi Utomo) terlibat tawuran dengan 36 pelajar gabungan di Tangerang. Aksi mereka terjadi pada hari Senin (31/8) malam di Taman Skateboard, Jl Moh Yamin, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
Berdasarkan keterangan Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatimah, bahwa tawuran tersebut sudah direncanakan. Beruntung, para pelajar belum sampai melakukan aksi saling serang dan sudah lebih dahulu digeledah oleh Kepolisian. Dari hasil penggeledahan tersebut, 8 (delapan) buah senjata tajam diamankan.