JAKARTA, HOLOPIS. COM- Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika klaim bahwa data lama yang ada di aplikasi eHAC dipastikan dalam kondisi aman.

Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi mengatakanmeskipun telah terjadi kebocoran data terhadap aplikasi yang telah ditutup sejak 2 Juli 2021 tersebut, tidak pengaruhi keamanan data.

“Dugaan insiden kebocoran data pribadi ini tidak mempengaruhi keamanan data pada aplikasi eHAC yang terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi, di mana penyimpanan data telah dilakukan di Pusat Data Nasional (PDN), ” kata Dedy dalam keterangan tertulis, Selasa (31/8).

Dedy juga menjelaskan, pihaknya telah memanggil Kementerian Kesehatan dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk merespon dugaan kebocoran data pribadi tersebut.

“Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa berdasarkan hasil penelusuran sementara, terdapat dugaan kebocoran data pada aplikasi eHAC lama yang sudah dinonaktifkan,” jelasnya.

Dedy juga menambahkan, Kementerian Kominfo dan BSSN telah menyampaikan beberapa poin untuk ditindaklanjuti oleh Kementerian Kesehatan, terutama terkait dengan keamanan sistem elektronik, pencegahan insiden yang lebih besar, tanggung jawab hukum, dan kepatuhan terhadap aturan pelindungan data pribadi.

“Sebagai tindak lanjut dari pertemuan tersebut, Kementerian Kominfo bersama dengan pihak-pihak terkait akan melanjutkan investigasi lebih mendalam terhadap dugaan insiden kebocoran data pribadi pada aplikasi eHAC, ” tukasnya.

Dedy kemudian menambahkan, agar masyarakat yang merasa dirugikan atas kebocoran data tersebut dapat melapor kepada Ke menkominfo.

“Dalam hal terjadi dugaan pelanggaran pelindungan data pribadi, masyarakat atau pihak terkait dapat melakukan pengaduan melalui [email protected] dan kanal aduan lain yang telah disediakan, ” tutupnya.