Holopis.com KALTENG, HOLOPIS. COM – Bencana banjir sebabkan lebih dari 8 ribu rumah yang ada di tiga kabupaten provinsi Kalimantan Tengah terendam banjir.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari jelaskan tiga kabupaten yang terdampak yakni kabupaten Kotawaringin Barat, Seruyan dan Katingan.

Banjir ini dipicu oleh intensitas hujan tinggi sehingga debit air Sungai Katingan dan Sungai Samba meluap hingga menggenangi pemukiman warga.

“Sebanyak 8.355 rumah warga tiga kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah terdampak banjir. Hujan dengan intensitas tinggi menjadi pemicu banjir di tiga kabupaten ini,” kata Abdul dalam keterangan tertulis, Senin (30/8).

Abdul juga katakan, kondisi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Katingan masih tergenang banjir dengan tinggi muka air berkisar 30 hingga 150 cm. Wilayah tersebut tersebar di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Katingan Tengah, Pulau Malan, Tewang Sanggalang Garing, Katingan Hilir dan Tasik Payawan. Sedangkan empat kecamatan lain dilaporkan telah berangsur surut.

“Keempat kecamatan itu adalah Kecamatan Katingan Hulu, Petak Malai, Marikit dan Sanaman Mantikei, ” imbuhnya.

Akibatnya banjir tersebut menyebabkan 9.640 KK atau 13.781 jiwa terdampak dan diperkirakan masih akan terus bertambah.

“Data sementara warga yang masih mengungsi di dua titik berjumlah 23 KK atau 66 jiwa,” tambahnya.

Selain itu, kerugian material yang terdampak akibatkan banjir ini, mencakup rumah warga 7.561 unit, sekolah 47, rumah ibadah 42, kantor 25, fasilitas kesehatan 16 dan posko PPKM 13.

Pemerintah daerah Kabupaten Katingan juga telah mengeluarkan status tanggap darurat bencana banjir selama 30 hari, terhitung pada 24 Agustus hingga 3 September 2021.

Ditambahkan Abdul, Pengungsian juga sempat terjadi akibat banjir di Kabupaten Kotawaringin Barat. Data BPBD Kabupaten Kotawaringin Barat per Senin (30/8), pukul 09.00 WIB, mencatat warga yang sempat mengungsi mandiri ke rumah kerabat maupun kantor kecamatan telah kembali ke rumah mereka masing-masing.

“Sebagian warga pun menyiasati banjir dengan membuat panggung tambahan di dalam rumah untuk bertahan, ” tambahnya.

Sedangkan kondisi banjir juga masih menggenangi Kelurahan Pangkut di Kecamatan Arut Utara. Masih di kecamatan ini, genangan di Desa Sambi dan Pahanan mulai surut. Sebelumnya dilaporkan 11 desa terdampak banjir yang terjadi sejak Sabtu lalu (21/8), pukul 20.30 WIB. Di samping Kecamatan Arut Utara, Kecamatan Kotawaringin Lama juga terdampak, yaitu di Desa Rungun dan Kondang.

Data warga terdampak di kabupaten ini tercatat 783 KK atau 1.023 jiwa, sedangkan infrastruktur terdampak antara lain rumah 697 unit, fasilitas pendidikan 4, fasilitas ibadah 3 dan jembatan 1.

Merespons penanganan darurat, Bupati Kotawaringin Barat telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, terhitung mulai tanggal 23 Agustus sampai dengan 5 September 2021 melalui SK Bupati Nomor 360/17/BPBD.IV.2/VIII/2021.

Sementara itu, dua kecamatan yang terdampak banjir di Kabupaten Seruyan dilaporkan mulai surut. Kedua kecamatan ini adalah Kecamatan Danau Seluluk dan Hanau. Data per hari ini, Senin (30/8), pukul 10.00 WIB, menyebutkan tidak ada warga yang mengungsi. Warga Desa Durian Tunggal, Kecamatan Seruyan Tengah, yang sempat mengungsi telah kembali ke rumah mereka masing-masing.

Banjir yang terjadi pada Senin (23/8) melanda sejumlah desa di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Danau Seluluk, Hanau dan Seruyan Tengah. BPBD setempat mencatat 1.181 KK atau 3.762 warga di sejumlah desa tersebut terdampak dan tidak ada laporan korban jiwa maupun luka-luka.