Di sisi lain, BPBD juga melaksanakan peran koordinasi dengan lintas instansi terkait dari berbagai wilayah tersebut guna mengantisipasi dan meminimalisir dampak dari potensi bencana dan segala sesuatu yang tidak diinginkan.
“Kondisi aman. Aktivitas masyarakat masih terpantau aman dan tidak terganggu. Kita tetap siaga 24 jam,” kata Edi dalam keterangan tertulis, Jumat (20/8).
“Anggota BPBD segera turun ke lapangan untuk memberikan masker kepada warga,” imbuhnya.
Dari perkembangan data aktivitas vulkanik yang terjadi hingga hari ini, BPPTKG masih menyatakan status Gunung Merapi dalam keadaan Siaga atau Level III. Kondisi itu belum berubah sejak ditetapkan pada 5 November 2020.
Seluruh data yang dirangkum BPPTKG pada hari ini hingga pukul 18.00 WIB sekaligus menambah catatan mengenai kondisi Gunung Merapi yang masih memiliki tingkat aktivitas yang tinggi. Dalam hal ini tingkat kerawanan juga masih belum berubah, yakni pada radius 3 hingga 5 kilometer dari puncak merapi.
Pada kondisi tersebut, BPPTKG mengimbau kepada pemangku kebijakan di daerah dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi agar melakukan upaya mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan.
BPPTKG mengingatkan agar masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Di samping itu, masyarakat juga diharapkan dapat mengantisipasi adanya gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Segala aktivitas wisata dan penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.
Masyarakat diminta dapat memperbarui informasi perkembangan aktivitas Gunung Merapi dari Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, radio komunikasi atau dari sumber resmi BPPTKG.