“Terkadang aku berada di dalam kantor. Kadang aku ada di lapangan memegang senjata dan bergabung di pertempuran,” kata Mazari, dilansir dari The Guardian.
“Jika kita tidak melawan kelompok ekstrimis dengan ideologi mereka, kita akan kegilangan kesempatan untuk mengalahkan mereka. Mereka akan sukses. Dan mencuci otak masyarakat untuk kepentingan agenda mereka” tambahnya.
Salima Mazari terlahir di Iran, dan seorang anggota dari komunitas Hazara, yang dianggap Taliban sebagai sebuah sekte sesat.
Saat ini keberadaan Salima Mazari belum diketahui.
Selama pemerintahan Taliban 20 tahun yang lalu, mulai dari 1996 hingga 2001, perempuan dilarang untuk bersekolah dan berpergian tanpa ditemani wali mereka.