HOLOPIS.COM Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung EM Ricky menyampaikan, bahwa kebijakan sistem ganjil genap kendaraan bermotor memberikan dampak yang efektif untuk membantu pencegahan pandemi Covid-19.

Dampak yang paling kentara adalah berhasil mencegah pergerakan warga dalam rangka membantu penanggulangan pandemi Covid-19 dan pemberlakukan kebijakan PPKM.

“Dari hasil evaluasi sementara bahwa memang terjadi penurunan volume pergerakan mobilitas warga Kota Bandung di ruas jalan yang kita coba terapkan (ganjil genap). Menurunkan hampir sebesar 50 persen,” kata EM Ricky di Bandung, Selasa (17/8).

Sistem ganjil genap di Bandung berlangsung selama tiga hari sejak Sabtu (14/8) hingga Senin (16/8). Aturan pelat kendaraan ini dipilih untuk menggantikan penyekatan ruas jalan yang diberlakukan selama PPKM level.

“Mudah-mudahan kebijakan ini efektif sebagai salah satu langkah untuk mengendalikan mobilitas warga Kota Bandung,” ujar Ricky.

Menurut Ricky, aturan ganjil genap akan dievaluasi dalam rapat terbatas yang dilakukan forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda). Rapat tersebut akan dilakukan besok, (18/8).

Seperti diketahui, pemerintah pusat telah mengumumkan perpanjangan pelaksanaan PPKM Level 4 dari 17-23 Agustus 2021.

“Hasil evaluasi pelaksanaan ganjil genap di Kota Bandung ini akan kita laporkan kepada Satgas Covid-19 Kota Bandung akan dibawa ke rapat forkopimda. Nanti di sana akan diputuskan akan dilanjut atau tidak dilanjut pelaksanaan sistem ganjil genap ini,” tutur Ricky.

Ricky menuturkan, pihaknya akan melakukan survei indeks kepuasan masyarakat (IKM) terkait pelaksanaan sistem ganjil genap ini. Hasil survei tersebut akan disampaikan dalam rapat forkopimda.

“Nanti kita rapat di forum LLAJ apakah cukup di ruas jalan ini atau ditambah termasuk dilanjut atau tidak. Kita hari ini melakukan survei IKM terhadap masyarakat, besok ada hasilnya apakah masyarakat menerima atau ada kebijakan lain,” tuturnya.