GOWA, HOLOPIS.COM – Sebanyak 719 peserta antusias mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” yang dilaksanakan secara virtual pada 16 Agustus 2021 di Gowa, Sulawesi Selatan.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema yang diangkat pada hari ini adalah “Jangan Asal Komentar, Kikis Ujaran Kebencian”.

Webinar yang dipandu Daniel Hery selaku moderator ini menghadirkan empat narasumber, yaitu dosen dan pendiri Pojok Sosial Ekologi, Ica Wulansari; Editor Suara.com dan pelatih GNI, Muhammad Yunus; dosen STIE Widya Darma Kotamobagu, Nur Rezkowati; serta CEO Jelajah Sultra dan Ketua Harian Genpi Sultra, Rahman Jasmanto Ashari. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi diselenggarakan dengan menargetkan 57.550 peserta.

Acara dibuka dengan sambutan penuh semangat dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengenai pentingnya literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” tutur Presiden.

Pemateri pertama adalah Ica Wulansari dengan tema “Positif, Kreatif, dan Aman di Internet”. Ica menghimbau masyarakat untuk memanfaatkan internet semaksimal mungkin dengan berbagai cara, salah satunya mengembangkan kapasitas diri yang tanggap terhadap perubahan.

Sesi dilanjutkan oleh Rahman Jasmanto Ashari yang membawakan tema “Digital Content: Do’s and Don’ts”. Rahman menjelaskan bahwa sebaiknya masyarakat tidak mencantumkan alamat di situs yang biasa dilihat oleh semua orang serta tidak memamerkan surat-surat penting seperti akta kelahiran, ijazah, atau buku tabungan di dunia maya.

Nur Rezkowati selaku pemateri ketiga membawakan tema “Penggunaan Bahasa yang Baik dan Benar di Dunia Digital”. Menurut Nur, penggunaan bahasa gaul di media sosial dapat memiliki dampak positif, yaitu membuat remaja menjadi lebih kreatif selama bahasa gaul tersebut digunakan pada situasi, media, dan komunikan yang tepat.

Sesi pemberian materi diakhiri oleh Yunus Muhammad yang membawakan tema “Rekam Jejak di Dunia Maya”. Ia mengatakan, beberapa cara untuk menjaga jejak digital, di antaranya tidak menjadikan media sosial sebagai tempat penyimpanan data atau konten pribadi, membuat aturan atau panduan dalam bermedia sosial, serta berpikir sebelum mengunggah konten apapun.

Usai pemaparan materi dari semua narasumber, moderator melanjutkan acara dengan sesi tanya jawab yang ditanggapi secara antusias oleh para peserta. Terdapat hadiah berupa uang elektronik senilai masing-masing Rp100.000 yang diberikan oleh panitia kepada 10 penanya yang beruntung. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta.

Salah satu pertanyaan menarik datang dari peserta bernama Devi yang menanyakan bagaimana mengedukasi anak akan bahaya rekam jejak digital. Menurut Yunus, peran orangtua menjadi penting, yaitu tetap mengawasi anak dalam menggunakan media sosial.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.