JAKARTA,HOLOPIS.COM – Pihak kepolisian mengklaim bahwa proses pergantian warna Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) atau pelat nomor kendaraan dari warna dasar hitam menjadi putih dan warna nomor dari putih menjadi hitam akan dilakukan secara bertahap.

Kasubdit STNK Korlantas Polri, Kombes Taslim Chairuddin beralasan Korlantas Polri memiliki beberapa pertimbangan dalam penerapan peraturan tersebut. Salah satunya mempertimbangkan anggaran negara untuk pengadaan material pelat nomor kendaraan yang baru.

“Pertimbangan pertama, prinsipnya Korlantas mengikuti prinsip keuangan negara. Jadi dianggarkan tahun ini untuk digunakan tahun depan,” kata Taslim seperti dikutip dari laman Polri.go.id, Sabtu (14/8).

Taslim juga jelaskan, bahwa pertimbangan lain dari kepolisian adalah harus dihabiskannya dahulu TNKB lama yang masih tersedia stoknya.

“Karena pengadaan TNKB menggunakan uang negara. Oleh sebab itu, harus dihabiskan dulu tidak bisa dibuang begitu saja,” imbuhnya.

Selain itu karena TNKB atau nomor pelat kendaraan tersebut memiliki nilai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sehingga masyarakat berkewajiban membayarnya untuk mendapatkannya. Oleh karena itu, TNKB tidak bisa ditukar begitu saja dan harus menunggu masa berlakunya habis (lima tahun) agar masyarakat tidak dirugikan.

“Kalau masa berlaku belum habis yang berkewajiban membayar PNBP kan masyarakat, kalau dibebani kasihan mereka. Masa pakai TKNB itu kan lima tahun, kalau baru dua tahun digantikan dirugikan,” tambahnya.

Dengan adanya pertimbangan tersebut Korlantas Polri mengambil jalan tengah dengan menerapkan penggantian pelat nomor kendaraan secara bertahap. Tahap pertama menghabiskan dulu material yang lama, lalu digunakan untuk kendaraan yang baru atau Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang sudah habis berlaku (STNK lima tahunan) atau kendaraan balik nama untuk penggunaan warga baru.

Perubahan warna dasar pelat nomor kendaraan ini tertuang dalam Peraturan Polisi Nomor 7 Tahun 2021 yang ditetapkan di Jakarta tanggal 5 Mei 2021 dan ditandatangani oleh Kapolri.