JAKARTA, HOLOPIS.COM – Lomba penulisan artikel yang diadakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menjadi polemik. Pasalnya tema yang diangkat dalam lomba tersebut ialaj ‘Hormat Bendera Menurut Hukum Islam’ dan ‘Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam’. BPIP menggelar lomba ini dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2021.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo mengatakan pilihan tema tersebut menyesuaikan dengan konteks Hari Santri.

“Sekarang ini dalam rangka bulan santri, maka bulan santri tema-temanya disesuaikan dengan tema-tema Hari Santri. Ini juga kan bikin lomba yang sama untuk hari besar keagamaan. Bersifat universal,” ujar Benny, Jumat (13/8).

Benny menegaskan, tujuan lomba ini untuk pemaknaan nilai-nilai keagamaan dalam memperkuat kebangsaan.

“Disesuaikan dengan Hari Santri. Sama juga hormat bendera menurut agama Kristen, Hindu, Buddha, Katolik, Konghucu,” ujarnya.

Disisi lain, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengkritik lomba tersebut. Ia menilai tema yang diangkat BPIP menunjukkan kegagalan BPIP dalam memahami Islam dan nilai Pancasila.

“Tema lomba BPIP ini menunjukkan betapa dangkalnya BPIP memahami Islam dan Pancasila,” kata Fadli dalam akun twitter @fadlizon.

“Ini produk Islamophobia akut dan cenderung menuduh Islam mempermasalahkan hormat bendera dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Segeralah ganti tema agar tdk memecah belah bangsa,” kata Fadli.

Senada, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, mengkritik tema penulisan dalam lomba tersebut. Menurut Mardani, tema yang diangkat menjadi materi lomba tersebut aneh dan terkesan tendensius.

“Ada ide tema lain yang lebih visioner dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional seperti Pandangan Santri dalam bahaya Perubahan Iklim atau Santri untuk Indonesia Bebas Korupsi,” kata Mardani.

Lalu, Ulama Anwar Abbas menyarankan agar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dibubarkan. Ia menilai Lembaga pimpinan Megawati Soekarnoputri itu tidak memiliki kepekaan sosial di tengah pandemi Covid-19.

“Kesimpulan saya BPIP seharusnya dibubarkan saja. Bukannya apa, lombanya enggak kontekstual. Orang secara lagi Covid malah masalah hukum bendera,” kata Anwar.