Kamis, 19 September 2024
Kamis, 19 September 2024
NewsEkobizSandiaga Klaim Ekonomi Kreatif Indonesia Berada Di Peringkat Ketiga Dunia

Sandiaga Klaim Ekonomi Kreatif Indonesia Berada Di Peringkat Ketiga Dunia

JAKARTA,HOLOPIS.COM – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mendorong ekonomi digital di Indonesia bias semakin ditingkatkan, khususnya oleh generasi muda.

Potensi ekonomi digital di era mendatang diyakini Sandiaga mempunyai target pasar yang sangat mumpuni. Terlebih menurutnya, peringkat ekonomi digital Indonesia berada di peringkat lima besar dunia.

“Ekonomi kreatif Indonesia kita sudah di posisi tiga dunia, posisi pertama itu adalah Amerika Serikat dengan Hollywood, posisi kedua itu Korea dengan KPop dan Alhamdulillah Indonesia sekarang sudah di posisi ketiga,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, Senin (9/8).

“Nah ini yang harus kita tingkatkan, target saya bahwa kita bisa secara kombinasi pariwisata dan ekonomi kreatif ini menyumbang antara 15-20 persen dari PDB kita. Bentuknya adalah anak-anak muda yang nanti akan melahirkan kreasi-kreasi di masa depan,” tambahnya.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakartra itu juga dorong agar kaum muda bias menjadi pandemic winner di saat seperti ini. Sebab, dari fakta yang ada di lapangan, kondisi pandemic saat ini, ekonomi digital justru semakin merangkak naik.

“Ekonomi kreatif tentu mengalami kontraksi sebesar 2,39 persen di tahun 2020 dengan jumlah tenaga kerja yang sedikit turun. Tapi kalau kita lihat ada pandemic winner, yaitu sisi aplikasi, Grab, Gojek, Traveloka dan lain sebagainya,” paparnya.

Kalangan milenial yang kini merupakan generasi mayoritas dari populasi Indonesia diharapkannya dapat mengambil kesempatan dalam ekonomi kreatif.

Sebab, tak hanya kuliner, fesyen dan kriya, terdapat 14 sub sektor ekonomi kreatif lainnya yang kini sangat berkembang pesat, antara lain aplikasi, permainan, musik, film animasi, video, periklanan, arsitektur sampai seni rupa. Nilai sub sektor ekonomi kreatif tersebut pun ditargetkan sebesar USD 140 miliar pada tahun 2025 mendatang.

“Kalau kita lihat Indonesia di ASEAN menjadi market leaders. Jadi kalau kita lihat inilah unleashing the potencial of digital economic (melepaskan potensi ekonomi digital),” imbuhnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, kalangan muda harus menarik benang merah dari ekonomi berbasis enterpreneurship, antara lain inovasi, mengambil resiko dan proaktif dalam melihat peluang.

“Nah ini yang disebut oleh segenap peneliti adalah enterpreneurial orientation, tapi kalau diperas lagi menjadi satu, itulah inovasi. Inovasi ekonomi kreatif ini hadir dengan kreasi, dilanjutkan dengan produksi, distribusi, konsumsi dan konservasi. Nah output-nya tentunya menghadirkan ekonomi yang lebih berkualitas dan berkelanjutan,” jelasnya.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Australia Hentikan Penyelidikan Antidumping Produk Nanas Indonesia

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Pemerintah Australia memutuskan untuk menghentikan penyelidikan...

IHSG Melesat Usai BI dan The Fed Turunkan Suku Bunga

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Sesi I hari ini, Kamis (19/9), melesat hingga berhasil tembus level resistance 7.900.

SRBI Makin Laku, Kepemilikannya Capai Rp 918,42 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat kepemilikan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sampai dengan tanggal 17 September 2024 telah mencapai Rp 918,42 triliun.

BI Catat Penyaluran Kredit Tumbuh 11,40 Persen

Bank Indonesia (BI) melaporkan penyaluran kredit oleh perbankan per Agustus 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 11,40 persen secara tahunan (yoy).