JAKARTA, HOLOPIS.COM Penanganan pandemi Covid-19 kerap terganggu oleh pihak-pihak yang sengaja membuat ruang publik, khususnya di media sosial, dipenuhi dengan pesan-pesan yang salah dan palsu atau hoaks.

Ini disampaikan oleh para para rektor di berbagai Perguruan Tinggi Agama di seluruh Indonesia yang mengikuti dialog interaktif dengan Menko Polhukam Mahfud MD melalui sambungan virtual.

Sehingga menurut mereka, hal ini tidak bisa dibiarkan karena akan menumbuhkan sikap saling menyalahkan dan pertentangan di kalangan masyarakat.

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Fattahul Muluk, Papua, Idrus Alhamid menyampaikan, bahwa ruang-ruang publik termasuk media online agar bisa diisi oleh narasi-narasi agama untuk melawan narasi hoaks yang tampaknya bebas bertebaran di jagat media internet dewasa ini.

“Karena itu, kampus-kampus terutama perguruan tinggi keagamaan memiliki tanggung jawab mengisi ruang publik dengan pesan-pesan agama yang tepat untuk mengimbangi hoaks sekaligus memandu masyarakat,” kata Idrus, Jumat (6/8).

Dialog virtual yang diselenggarakan Kedeputian Bidang Kesatuan Bangsa Kemenko Polhukam ini dihadiri oleh banyak pimpinan perguruan tinggi keagamaan negeri dan swasta di seluruh Indonesia.

Selain itu, ia menilai bahwa ruang-ruang publik sejatinya sudah mulai diisi oleh beberapa kampus dengan konten dan kampanye yang mendukung kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Di Bali misalnya, seperti yang disampaikan Rektor Universitas Hindu Indonesia, Danriasa, perguruan tinggi keagamaan membuat komunitas digital dengan menggunakan podcast untuk mengedukasi warga dalam menghadapi Covid-19.