JAKARTA, HOLOPIS. COM- Pemerintah terus mendorong upaya digitalisasi di berbagai lini termasuk di antaranya digitalisasi ekonomi.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengklaim, di akhir tahun 2024 potensi keuntungan yang bisa dicapai pada ekonomi digital bisa mencapai ratusan miliar dolar Amerika.
Menurutnya, hal ini yang menjadi pendorong ekonomi digital Indonesia di kawasan, yang menjadi salah satu dari dua sektor yang mencatatkan pertumbuhan positif dua digit, yaitu sebesar 10,58% pada tahun 2020 lalu.
“Digital onboarding UMKM/UMi diharapkan dapat semakin berkontribusi pada ekspansi ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan akan terus tumbuh sebesar 23% menjadi 124 miliar USD pada tahun 2024,” kata Johnny dalam keterangan tertulis, Kamis (6/8).
Johnny kemudian juga mengatakan bahwa pihaknya berupaya merealisasikan ekonomi digital di Indonesia secara maksimal. Hal tersebut mulai dilakukan dengan penguatan over-the-top marketplace, pembinaan perusahaan rintisan (start-up) untuk menjadi unicorn dan decacorn berikutnya, serta memberdayakan UMKM/UMi agar dapat semakin cakap mengembangkan bisnis di platform digital.
“Kami memfasilitasi 30 juta UMKM/UMi agar dapat masuk secara digital (digitally onboarded) pada tahun 2024, mengingat kontribusinya terhadap PDB Indonesia. Untuk tahun lalu saja, PDB Indonesia bernilai lebih dari US$ 1,06 triliun, atau 40% dari total ukuran ekonomi ASEAN,” jelasnya.
Ditambahkan nya, transformasi digital dapat mendorong perubahan model usaha, meningkatkan peluang yang menghasilkan nilai tambah, dan mendorong perubahan lintas sektoral dalam pola pikir bisnis yang didorong secara digital.
“Hilirnya daripada infrastruktur digital akan berujung pada penguatan potensi ekonomi digital. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan infrastruktur digital kita untuk terus mendorong penguatan dan manfaat ekonomi digital. Saat ini tulang punggung perekonomian Indonesia adalah UMKM dan Ultra Mikro yang menjadi penyumbang 61,07% dari PDB Indonesia,” jelasnya.