JAKARTA, HOLOPIS.COM- Dua lembaga pendidikan yang ada di Angkatan Darat terindikasi sarat telah terjadinya praktik korupsi.

Hal tersebut tak tanggung tanggung dipublikasikan langsung di channel Youtube resmi angkatan Darat di saat Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa melakukan rapat dengan anggotanya.

Dua lembaga tersebut diketahui adalah Pendidikan Kejuruan Bintara Infanteri (Dikjurbaif) dan Pendidikan Kejuruan Tamtama Infanteri (Dikjurtaif) Gelombang II TA 2020.

Dalam penggalan video tersebut nampak Tim Wasev melaporkan dugaan tindak pidana korupsi uang pendidikan itu mulai dari pemotongan gaji siswa, pemotongan uang makan, dan penambahan anggaran yang sengaja digunakan untuk kepentingan pribadi.

Namun, dalam video yang dipublikasikan pada Kamis (5/8) lalu tersebut tidak menjelaskan berapa besaran dan bagaimana lengkapnya tindakan korupsi tersebut.

Dalam cuplikan tersebut Jenderal Andika pun masih sempat mengklaim bahwa kasus tersebut belum masuk pada ranah pidana dan masih pelanggaran displin.

“Hukumannya ini bukan pidana, (tapi) disiplin. Hukuman disiplin milter yang minimal teguran. Dan teguran itu ada konsekuensi administarsinya juga, ” kata Andika dalam potongan video tersebut.

Meski begitu, Andika memaksa bahwa seluruh uang yang telah dipotong dan digunakan untuk kepentingan pribadi tersebut harus segera dikembalikan melalui transfer dan tidak boleh cash. Jika tidak, dia mengancam akan ada tindakan lebih tegas termasuk kepada komandan instansi tersebut yang dianggap pasti mengetahui.

“Pokoknya semua uang wajib dikembalikan. Kalau sudah dikembalikan kita harus punya bukti sudah dikembalikan secara transfer karena saya tidak mau cash. Jadi harus dicari nomo rekeningnya termasuk data dimana prajurit ini bertugas. Saya anggap tahu komandan. Makanya warning ini harus disampaikan, “tegasnya.

“Kalau mereka tidak mau mengembalikan baru pidana supaya mereka tahu. Sebab kalau hanya dikembalikan saja akan berulang ini, ” tambahnya.

Untuk hukumannya, Andika pun mengatakan ada hukuman yang dinilai cukup berat. Dia pun meminta agar Kodam yang terlibat untuk segera melakukan rotasi terhadap oknum yang terlibat dalam korupsi tersebut.

“Hukuman ini plus pindah ya. Jadi saya ingin masing masing kodam merotasi. Langsung merotasi, ” pungkasnya.